Kersen: Tumbuhan Perintis dengan Manfaat Ekologis dan Khasiat Tradisional

Rabu 03-12-2025,16:37 WIB
Reporter : Reni Apriani
Editor : Reni Apriani

Pembentukan Buah dan Perkecambahan Biji

Buah matang terbentuk 40–60 hari setelah penyerbukan. Kandungan air dan karbohidrat meningkat saat buah memerah. Biji yang melewati saluran pencernaan burung dan kelelawar berkecambah lebih cepat karena proses penguraian alami di sistem pencernaan hewan tersebut.

Perkecambahan umumnya dimulai pada hari ke-6 hingga 7 dan berlanjut hingga 40 hari.

Nilai Manfaat dan Penggunaan Tradisional

Manfaat Tradisional di Berbagai Negara

Di banyak negara tropis, kersen memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional.

Peru: Bunga dan kulit batang digunakan sebagai antiseptik, daun direbus untuk mengatasi pembengkakan dan tukak lambung.

Kolombia: Teh bunga kersen dijadikan obat penenang.

Meksiko: Digunakan untuk mengobati campak, jerawat, dan sakit perut.

Filipina: Bunga dipakai untuk meredakan sakit kepala dan pilek, akar direbus untuk pelancar menstruasi.

Malaysia: Digunakan untuk mengobati luka, masuk angin, bisul, diare, dan berbagai gangguan kulit.

Buah kersen yang manis juga diolah menjadi selai, isi kue tart, anggur, hingga cuka. Daun dan batangnya tidak beracun sehingga aman dijadikan bahan sabun atau minyak untuk perawatan kulit.

Bukti Penelitian Modern

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa teh daun kersen serta ekstraksi gula dari buahnya memiliki kemampuan signifikan menurunkan kadar gula darah.

Percobaan pada tikus putih yang diinduksi aloksan menunjukkan penurunan kadar gula darah yang kuat setelah diberikan ekstrak daun dan buah kersen.

Selain itu, ekstrak heksana dan alkohol dari bunga serta buah terbukti memiliki aktivitas insektisida terhadap larva ngengat Plutella xylostella, salah satu hama paling sulit dikendalikan pada pertanian.

Kategori :