Seri ini termasuk paling langka karena dicetak terbatas. Terdapat pecahan 40 rupiah, 75 rupiah, 100 rupiah, 400 rupiah, dan 600 rupiah, meski beberapa hanya ditemukan bagian depannya saja.
Seri ORI Baru (1949)
Pada 1949 dirilis seri baru mencakup pecahan 10 sen, setengah rupiah, 1 rupiah, 10 rupiah, dan 100 rupiah.
Masa Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949–1950
Perubahan bentuk negara menjadi Republik Indonesia Serikat menyebabkan perubahan uang. Tahun 1950 beredar uang RIS dengan pecahan 5 rupiah dan 10 rupiah. Setelah RIS dibubarkan 17 Agustus 1950, Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan.
Masa Konsolidasi Mata Uang Nasional 1951–1959
Seri Pemandangan Alam (1951)
Seri ini mencakup pecahan 1 rupiah dan 2,5 rupiah, menunjukkan penegasan identitas nasional pascakemerdekaan.
Seri Suku Bangsa (1954)
Pecahan 1 rupiah dan 2,5 rupiah menampilkan kekayaan budaya dan keberagaman etnis Indonesia.
Penetapan Bank Indonesia sebagai Satu-Satunya Penerbit (1952)
Pada 1952, Bank Indonesia ditetapkan sebagai lembaga tunggal yang berhak mengedarkan uang. Uang kertas pertama BI adalah seri kebudayaan dengan pecahan 5 rupiah hingga 1.000 rupiah.
Seri Hewan (1957)
BI merilis seri hewan dengan pecahan 5 rupiah sampai 5.000 rupiah sebagai bagian modernisasi desain.
Seri Pekerja Pertama (1958)
Tahun berikutnya muncul seri pekerja dengan pecahan 5 rupiah hingga 5.000 rupiah, menggambarkan semangat pembangunan.