RADARLEBONG.ID - Di era globalisasi yang penuh dengan peluang dan tantangan, Generasi Z di India, China, dan Indonesia menghadapi dilema unik.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat, mereka terjebak dalam lingkaran pengangguran, kesepian, dan status jomblo yang semakin mengkhawatirkan.
Artikel ini akan mengupas tuntas realitas di balik fenomena ini, mengungkap akar permasalahannya, dan menawarkan solusi untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi Generasi Z di ketiga negara tersebut.
Raksasa Ekonomi dengan Tantangan Sosial yang Kompleks
India dan China, dua kekuatan ekonomi baru di Asia, telah menunjukkan pertumbuhan GDP yang luar biasa, dengan India mencapai 3 triliun dan China mencapai 18 triliun.
Kemajuan ekonomi ini membawa mereka ke dalam jajaran lima negara terkuat di dunia.
Namun, di balik gemerlap ekonomi, terdapat sisi gelap yang tak terelakkan: kesenjangan sosial yang lebar dan masalah pengangguran yang kronis, terutama di kalangan GenZ.
BACA JUGA:Konspirasi Tersembunyi di Balik Junk Food, Rasa Lezat yang Membahayakan?
GenZ di Tengah Pusaran Pengangguran
Terlepas dari kejayaan ekonomi India dan China, GenZ di kedua negara ini masih bergulat dengan tingkat pengangguran yang tinggi.
Di China, meskipun tingkat pengangguran secara keseluruhan berada di sekitar 5%, di kalangan GenZ angkanya mencapai 15%.
Di India, situasinya lebih parah, dengan tingkat pengangguran nasional sebesar 8% dan 16% di kalangan GenZ.
Ironisnya, di tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat, kaum muda ini justru terjebak dalam lingkaran pengangguran yang tak kunjung terurai.
Akar Permasalahan
Perbedaan strategi pembangunan antara India dan China turut berkontribusi pada keragaman hasil yang mereka capai.