Strategi Investasi Saham Jelang Ramadan 1446H, Berikut Ini Penjelasannya

Strategi Investasi Saham Jelang Ramadan 1446H-foto:tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID - Menjelang bulan Ramadhan 1446H, pasar saham Indonesia dihadapkan pada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi pergerakan indeks dan kinerja saham.
Menurut riset yang disampaikan oleh Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, ada dua sentimen yang perlu diperhatikan oleh pelaku pasar saham dalam periode 24-28 Februari 2025 yakni aliran dana asing atau foreign inflow dan tingkat keyakinan konsumen atau consumer confidence.
David menyarankan agar investor dapat mampu mencermati perkembangan kedua faktor tersebut untuk mendulang sebuah keuntungan disaat periode menjelang Ramadhan ini.
Sedangkan disisi lain, pergerakan saham yang potensial untuk diakumulasi antara lain yakni saham-saham dari sektor pangan dan retail seperti JPFA dan KLBF.
BACA JUGA:5 Ciri-Ciri Tubuh Anda Kekurangan Vitamin C Yang Perlu Waspadai
Salah satu faktor utama yang akan memengaruhi pasar saham Indonesia dalam waktu dekat adalah aliran dana asing.
Setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, investor asing tampaknya tidak menunjukkan penurunan dalam penjualannya.
Hal ini menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar, mengingat pergerakan aliran dana asing seringkali menjadi indikator sentimen investor global terhadap pasar saham Indonesia.
Mengacu dari data historis dalam sepuluh tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak positif pada bulan Februari, yang menunjukkan potensi pertumbuhan meskipun tantangan ekonomi global.
Selain aliran dana asing, sentimen lainnya yang patut diperhatikan adalah tingkat keyakinan konsumen yang tercermin melalui Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK).
Data terakhir menunjukkan adanya penurunan tipis dalam IKK dari level 127,7 pada Desember 2024 menjadi 127,2 pada Januari 2025.
Meskipun penurunan ini terbilang kecil, namun dalam konteks ekonomi yang lebih luas, keyakinan konsumen akan memengaruhi pola konsumsi mereka, terutama menjelang Ramadhan.
Dalam hal ini, sektor yang berfokus pada konsumsi menjadi prioritas bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi kenaikan kinerja perusahaan selama Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: