Harga Kopi Arabika Gayo Menurun di Tengah Lonjakan Harga Global, Ini Penyebabnya
Kopi Arabika Gayo-tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID - Harga kopi Arabika Gayo jenis gelondongan di Kabupaten Bener Meriah mengalami penurunan menjadi Rp 150 ribu per kaleng atau Rp 15 ribu per bambu.
Kondisi ini sudah terjadi sejak sekitar sebulan terakhir.
Windiko, salah seorang pengusaha kopi di Isaq Busur, Kecamatan Bukit, Windiko Simahate, mengatakan harga kopi green bean asalan saat ini terjual kisaran Rp 90 ribu per kilogram dengan kadar air 15 persen.
Sedangkan untuk biji kopi yang sudah melalui Dry Process (DP), harganya hampir mencapai Rp 98 ribu per kilogram.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Skincare yang Harus Ditinggalkan di 2025, Tidak Sehat Untuk Kulit
Menurutnya, penurunan harga kopi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca hujan yang terjadi belakangan ini, yang mengganggu proses panen.
Selain itu, banyak kopi yang masih terpendam di gudang dan belum diekspor ke luar negeri.
Sementara itu, harga kopi Arabika secara global saat ini tercatat berada pada level tertinggi sepanjang sejarah.
Seperti dilaporkan oleh Reuters, harga kopi Arabika global pada Kamis lalu mencapai USD 3,60 per pon.
Hal itu dipicu oleh penurunan pasokan kopi yang semakin menipis.
Ini juga menimbulkan kekhawatiran akan prospek panen di masa mendatang.
Brasil yang merupakan produsen kopi terbesar dunia dan menyuplai hampir setengah dari pasokan biji Arabika global, hanya memiliki sedikit biji yang tersisa untuk dijual.
Meskipun cuaca di Brasil belakangan ini lebih menguntungkan setelah kekeringan parah tahun lalu, badan pemasok makanan Brasil, Conab, memprediksi hasil panen mendatang akan lebih rendah 4,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Faktor-faktor tersebut telah mendorong harga kopi Arabika berjangka di ICE Exchange, yang menjadi acuan harga kopi global, mencapai level yang sangat tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: