Bahaya Salah Pilih Air Kemasan Dengan Kandungan Bromat Berlebihan
Air Kemasan Dengan Kandungan Bromat Berlebihan-foto:tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID- Air minum dalam kemasan (AMDK) selama ini dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dan higienis dibandingkan dengan sumber air lainnya.
Namun, penelitian terbaru mengungkap adanya senyawa berbahaya bernama bromat yang dapat terkandung dalam AMDK.
Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Rizka Maria menjelaskan bromat adalah senyawa kimia yang bersifat karsinogen yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Paparan bromat dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, terutama kanker kandung kemih. Selain bersifat karsinogen, bromat juga dapat merusak organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal dan hati.
BACA JUGA:Jangan Dibuang Ini 5 Manfaat Kulit Kentang Untuk Kesehatan
Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara paparan bromat dengan peningkatan risiko penyakit.
Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok mengingatkan agar masyarakat menghindari mengonsumsi AMDK dengan kadar bromat tinggi.
Dia meminta para konsumen untuk selektif dalam memilih dan mengonsumsi AMDK.
"Konsumsi bromat dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko kanker," kata Mufti di Jakarta, belum lama ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan kalau batas aman kandungan bromat yang diperbolehkan adalah 10 mikrogram per liter atau 10 part per billion.
Kendati hasil riset sebuah media mendapati masih ada kandungan bromat dalam AMDK yang melebihi ambang batas aman.
Data yang didapat dari hasil uji laboratorium pada awal Maret 2024 lalu itu mengungkapkan dari 11 merek AMDK yang dijual di pasar, ditemukan rentang kandungan bromat paling rendah berada di angka 3,4 ppb dan paling tinggi 48 ppb.
Bahayanya, terdapat tiga sampel AMDK dengan kandungan bromat yang telah melebihi ambang batas, yaitu 19 ppb, 29 ppb, dan 48 ppb.
Padahal, BPOM menyatakan kandungan bromat dalam AMDK tidak boleh melebihi ambang batas aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: