4 Penyebab Sering Terbangun Saat Malam Hari

  4 Penyebab Sering Terbangun Saat Malam Hari

Penyebab susah tidur penyakit insomnia-foto :tangkapan layar-

RADARLEBONG.ID- Terganggunya proses tidur dan sering terbangun malam hari dan sulit kembali tertidur bisa berdampak pada terganggunya kualitas tidur.

Jika frekuensi terbangun di malam hari semakin sering terjadi, penting untuk mencari tahu apa penyebab dan cara mengatasinya.

Kondisi sering terbangun malam hari dan sulit untuk tidur kembali disebut sebagai middle insomnia atau sleep-maintenance insomnia.

Insomnia merupakan kondisi ketika seseorang sulit memulai dan mempertahankan tidur, sehingga durasi dan kualitas tidurnya terganggu.

BACA JUGA:Jarang Disadari Gejala Ini Bisa Menyebabkan Penyakit Kanker Payudara

Terjaga beberapa kali di tengah tidur malam sebenarnya hal yang normal. Ketika terbangun, itu biasanya hanya terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit hingga akhirnya kembali tertidur.

Namun, jika terbangun terlalu sering dan susah untuk tertidur kembali, Anda perlu mewaspadai adanya gangguan tidur.

Insomnia tengah malam atau “insomnia tengah” secara teknis dikenal sebagai insomnia pemeliharaan tidur. Ini terjadi ketika Anda sulit tidur sepanjang malam, atau Anda terbangun terlalu dini.

Insomnia tengah malam atau insomnia pemeliharaan tidur berbeda dengan insomnia awal tidur (di mana Anda sulit tidur) dan insomnia campuran (di mana Anda kesulitan tidur dan tetap tertidur).

Selain disebabkan penyakit Insomnia, sering terbangun saat tidur bisa juga disebabkan oleh beberapa penyakit lain.

Untuk itu beberapa penyebab yang menggangu kondisi saat Anda tidur dan bisa berdampak bagi kesehatan Anda. Yuk simak berikut ini apa saja.

1. Kesulitan bernapas dari asma, bronkitis, atau penyakit paru-paru lainnya. 

2. Nyeri, terutama karena radang sendi, gagal jantung, anemia sel sabit, atau kanker. Beri tahu dokter jika kamu mengalami sakit signifikan saat tidur. Mungkin dokter dapat memberikan rekomendasi obat untuk mengatasi masalahmu tersebut.

3.Masalah pencernaan, terutama rasa sakit dan batuk akibat refluks asam atau gejala sindrom iritasi usus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: