Waspada! Diare Bisa Mematikan, Kenali Pencegahannya untuk Warga Lebong Pasca Banjir
Waspada! Diare Bisa Mematikan, Kenali Pencegahannya untuk Warga Lebong Pasca Banjir-foto : carles/radarlebong-
RADARLEBONG.ID -Di tengah kekhawatiran masyarakat Lebong terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meningkat pasca banjir,
kewaspadaan terhadap wabah diare juga menjadi fokus perhatian yang tidak boleh diabaikan.
Data dari RSUD Lebong menunjukkan lonjakan signifikan pasien diare, dengan total 29 kasus tercatat dalam tiga hari berturut-turut.
Sayangnya, satu pasien dilaporkan meninggal dunia akibat diare sebelum bencana banjir melanda.
BACA JUGA:Waspada DBD di Lebong: 84 Kasus dalam 4 Bulan, 2 Meninggal
Plt Direktur RSUD Lebong, Rachman, SKM, melalui Kasi Pelayanan, dr. Eni, mengonfirmasi lonjakan kasus diare pasca banjir.
"Ya, hingga kemarin, RSUD Lebong telah menangani 29 pasien diare pasca banjir, dan 1 pasien dilaporkan meninggal dunia akibat diduga diare sebelum bencana banjir," ungkap dr. Eni kepada Radar Lebong.
Musim hujan dan pasca banjir merupakan kondisi yang rentan terhadap penyakit diare, terutama karena kontaminasi air dan sanitasi yang tidak memadai.
"Penyakit diare atau muntaber sering terjadi hampir setiap musim penghujan, terutama pasca banjir. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan perlu ditingkatkan," jelas dr. Eni.
BACA JUGA:Obat Asam Lambung Alami dari Tanaman Herbal: Solusi Sehat untuk Meredakan Gejala
Langkah pencegahan diare yang paling utama adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Mencuci tangan dengan sabun secara teratur sebelum dan setelah makan, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit diare.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk menghindari konsumsi air sungai yang terkontaminasi pasca banjir.
Air bersih yang aman untuk dikonsumsi harus direbus terlebih dahulu atau menggunakan air mineral kemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: