Gunung Kawi, Pesona Alam dan Mitos Pesugihan

Gunung Kawi, Pesona Alam dan Mitos Pesugihan

Gunung Kawi, Pesona Alam dan Mitos Pesugihan--religidiatasawangunungkawi.blogspot.com

RADARLEBONG - Gunung Kawi merupakan gunung berapi yang sudah lama tidak aktif berada sebelah barat daya di Kabupaten Malang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar Jawa Timur, Indonesia, memancarkan pesona unik dan misterius yang tak terelakkan.

Di balik panorama alam yang memukau dengan pucak tertinggi berada di 2.880 mDpl ini, Gunung Kawi dikenal luas karena mitos pesugihan yang melingkupinya.

Mitos pesugihan Gunung Kawi telah menjadi cerita legendaris di kalangan masyarakat Indonesia. Tempat ini dianggap sebagai salah satu lokasi paling seram dan misterius di negeri ini.

Terletak di perbukitan yang dikelilingi oleh keindahan alam, Gunung Kawi menampung berbagai situs yang dikenal karena kemisteriusannya, termasuk makam tokoh penting seperti Eyang Djugo.

BACA JUGA:Kisah Legenda di Gunung Lawu, Jejak Sejarah yang Tersembunyi di Puncak Gunung Lawu yang Membuat Anda Terpesona

Salah satu tokoh penting yang sangat dihormati di Gunung Kawi adalah Eyang Djugo, seorang pejuang kemerdekaan yang diyakini membawa keberuntungan dan kesembuhan bagi warga sekitarnya.

Legenda menceritakan bahwa warga Kesamben yang menderita kolera tiba-tiba sembuh, dan hewan ternak mereka pulih setelah Eyang Djugo singgah di wilayah ini. Karena itulah, ia dianggap sebagai sosok yang dapat memberikan berkah.

Mitos pesugihan Gunung Kawi telah tersebar luas di seluruh negeri, menjadikannya tujuan bagi banyak orang yang mencari pesugihan, berdoa, atau berziarah.

Terlepas dari benar atau tidaknya praktik pesugihan, banyak orang yang mengklaim mengalami perubahan positif dalam kehidupan mereka setelah mengunjungi Gunung Kawi. Bahkan, beberapa menghubungkannya dengan kesuksesan bisnis yang dimulai setelah berkunjung ke tempat ini.

BACA JUGA:Legenda Gunung Kaba Rejang Lebong dan Mitos Warga Dusun Curup Tak Bisa Kembali Bila Kesana

Gunung Kawi adalah pusat aktivitas ziarah, berdoa, dan berziarah. Banyak orang datang sendiri, bersama keluarga, atau dalam rombongan besar dengan tujuan yang beragam.

Ada yang datang khusus untuk berdoa dan memohon berkah, sementara yang lain datang sebagai wisatawan. Menariknya, banyak dari mereka memiliki jadwal rutin untuk berkunjung ke petilasan Eyang Djugo di lereng Gunung Kawi.

Para pengunjung memiliki beragam pilihan saat tiba di Gunung Kawi. Mereka dapat memilih dari berbagai paket makanan dan fasilitas ritual, termasuk pertunjukan wayang kulit yang terkenal. Biaya beragam, mulai dari makanan hingga penyelenggaraan pertunjukan wayang kulit.

Gunung Kawi bukan hanya tempat mistis, tetapi juga menjadi mata pencaharian bagi warga sekitar. Banyak pemuda di kawasan ini yang berperan sebagai pemandu ziarah, menawarkan layanan seperti mandi bunga, penginapan, dan lainnya kepada para peziarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: