Buntut Aksi Seruduk Emak-emak ke Kantor PDAM TTE di Lebong, Kabag Teknik Bilang Begini
Kabag Teknik PDAM TTE Kristian Adi Candra.--
RADARLEBONG.ID - Buntut aksi Menanggapi terkait keluhan emak-emak RT I Kelurahan Amen mengenai pendistribusian air bersih PDAM yang disinyalir tidak merata.
Ditanggapi Kabag Teknik PDAM TTE Lebong Kristian Adi Candra. Pertama, mengenai penyaluran air secara bergiliran.
Ia mengatakan, hal itu bukan tidak mau dilakukan pihaknya. Namun menurutnya tidak bisa lagi dilakukan karena debit dari sumber air saat ini kondisinya sudah sangat mengecil.
Terlebih, untuk wilayah Kelurahan Amen ini sendiri sumber airnya berasal dari Ladang Palembang, dan diketahui saat ini kondisinya sudah 95 persen surut.
BACA JUGA:Belasan Emak-emak di Lebong Seruduk Kantor PDAM, Ada Apa?
"Jadi bukan kami tidak mau melakukan sistem bergilir, tapi memang karena airnya sudah tidak sampai lagi, debit airnya untuk saat ini apalagi saat ini sedang mengalami fenomena EL Nino," katanya.
Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan air bersih khususnya di wilayah Kelurahan Amen karena saat ini air bersih tidak sampai mengaliri ke rumah-rumah pelanggan.
Hal tersebut bukan disengaja, tapi terjadi karena kondisi alam dan saat ini sedang musim kemarau.
Untuk itu, tambahnya, untuk sementara waktu pihaknya berencana akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Lebong dalam melakukan pendistribusian air bersih ke pelanggan yang berada di Kelurahan Amen sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi.
BACA JUGA:Ngeri-ngeri, Begini Penampakan Bahu Jalan Inpres Embong Panjang-Semelako di Lebong
"Karena untuk mendistribusikan air kita ada kendala tidak adanya kendaraan tangki air. Mungkin satu minggu dua kali atau seminggu tiga kali hingga debit air Ladang Palembang kembali normal," terangnya.
Ditambahkan Kristian, pihaknya juga membantah melakukan pilih kasih dalam pendistribusian air bersih kepada pelanggan.
Menurutnya seluruh pelanggan PDAM TTE sama, baik itu masyarakat umum ataupun pejabat. Apa yang dikatakan di wilayah Suka Marga itu karena ada pejabat itu tidak benar.
Karena memang kondisinya debit air dari sumbernya mengecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: