Jejak Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW: Tradisi yang Memperkaya Kebudayaan Islam
Jejak Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Tradisi yang Memperkaya Kebudayaan Islam--
Wilayah ini berada di tengah-tengah impitan imperium Romawi dan Persia, menjadi jalur penghubung antara Timur dan Barat. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa pesan ilahi hendak disampaikan ke seluruh penjuru, dan si penyampai pesan harus berdiri di tengah agar pesan mudah tersebar dan tidak terhalang oleh kekuatan-kekuatan luar.
Peran Makkah sebagai Pusat Pertemuan
Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa Makkah, sebagai tempat kelahiran Nabi, memiliki peran khusus sebagai pusat Hijaz yang menjadi titik pertemuan para pedagang, seniman, dan individu dari berbagai latar belakang.
BACA JUGA:Ketika Cemas Berlebihan Menghampiri, Begini Solusi Inspiratif dari Ustadz Adi Hidayat
Nabi Muhammad berasal dari suku Quraisy yang memiliki pengaruh besar di Makkah. Suku ini terdiri dari dua keluarga besar, yakni Hasyim dan Umayyah.
Keluarga Hasyim dan Umayyah
Menurut Al-Aqqad dalam "Mathla’ Al-Nur," keluarga Hasyim (Bani Hasyim) dikenal sebagai keluarga yang gagah, berwibawa, simpatik, budiman, dan religius.
Di sisi lain, keluarga Umayyah dikenal sebagai politikus yang pandai melakukan tipu daya, ambisius, dan kurang memiliki sifat-sifat gagah. Dengan perbandingan ini, terlihat bagaimana peran keluarga Hasyim dan Umayyah memiliki dampak yang signifikan dalam perjalanan sejarah Islam.
Keberagaman Perayaan Maulid di Indonesia
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki keberagaman yang kaya di seluruh dunia, dan Indonesia bukanlah pengecualian. Masyarakat Indonesia, yang majemuk dalam hal agama, suku, bahasa, seni, dan budaya, merayakan Maulid dengan cara yang unik.
Salah satunya adalah tradisi membaca Manakib Nabi Muhammad dari kitab-kitab suci seperti Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, dan Burdah.
Setelah membaca Manakib Nabi Muhammad, masyarakat sering berkumpul untuk menyantap hidangan bersama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.
Perayaan ini tidak hanya tentang merayakan kelahiran Nabi, tetapi juga ungkapan syukur atas ajaran, teladan, dan panduan hidup yang Nabi Muhammad sampaikan kepada umat manusia.
Kesimpulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: