Tempe Makanan Tradisional Terenak di Dunia Asli Indonesia
Makanan tradisional tempe menduduki peringkat keempat di dunia.--
RADARLEBONG.ID - Indonesia harus berbangga hati sebab tempe goreng yang merupakan salahsatu makanan tradisionel khas Tanah Air dinobatkan menjadi makanan vegan terenak di dunia posisi keempat oleh Taste Atlas.
Taste Atlas merupakan situs yang didirikan oleh jurnalis dan pengusaha Kroasia, Matija Babic.
Situs tersebut memetakan bernagai jenis makanan dan minuman lokal di seluruh dunia yang mengandalkan ulasan dari ahli gastronomi.
BACA JUGA:Waspada dan Kenali Gejala Covid-19 Varian Arcturus
Dimana, situs tersebut setidaknya telah membuat kalaog leih dari 10.000 makanan dan minuman.
Sejarah Tempe
Menurut laporan Badan Standarisasi Nasional (BSN) , tempe seutuhnya berasal dari Indoneisa, bukan makanan yang dibawa oleh negara lain yang masuk ke Indonesia.
Belum diketahui jelas, kapan pertama kali tempe dibuat, tapi sejak beradab-adab silam, makanan tradisional ini sudah dikenal masyarakat Jawa.
BACA JUGA:BSI Berangkatkan 619 Peserta Mudik Bareng BUMN, Ada Bus Khusus Disabilitas
BACA JUGA:Hasil PPPK Guru 2022 Pasca Sanggah Lebih Banyak yang Lulus
Taste Atlas menobatkan tempe makanan terenak keempat di dunia.--
" Dalam manuskri Centhini, ditemukan bahawa masyarakat Jawa pada abad ke 16 telah mengenal Tempe,"tulis laporan tersebut dikutip dari berbagai sumber.
Di manuskrip tersebut, tempe sebagai hidangan bernama jae santen tempe atau sejenis tempe dengan satnan dan kadhle tempe srundengan.
Asal usul kata tempe diduga berasal dari Bahasa Jawa Kuno.
Pada masyarakat Jawa kuno, dikenal makanan berwarna putuh yang terbuat dari sagu, makanan itu bernama tumpi.
Nah, makanan bernama tumpi dipercaya punya kesamaaan dengan tempe segar yang juga berwarna putih. Dari sana laha konon asal usul kata tempe.
Eksistensi Tempe di dunia.
Indonesia tercatat sebagai produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia.
Sebanyak 50 persen kedelai diolah menjadi tempe, 40 persen menjadi tahu, dan 1 persen produk lainnya, misal tauco, kecap, dan lain-lain.
"Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 6,45 kilogram," tulis laporannya.
Bukan cuma di Indonesia, tempe juga disukai banyak masyarakat dunia. Masyarakat Eropa misalnya, mereka sudah lama mengenal tempe. Tempe bisa terkenal di Eropa berkat imigran asal Indonesia yang menetap di Belanda.
Dari Belanda juga lah keberadaan tempe menyebar ke negara Eropa lain seperti Belgia hingga Jerman.
"Tempe sudah terkenal di beberapa negara Eropa sejak 1946," tulis laporan itu.
Di Amerika Serikat, tempe populer berkat Yap Bwee Hwa pada 1958. Yap Bwee Hwa diketahui adalah warga Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.
Di Jepang, tempe diteliti secara ilmiah sejak 1926 dan mulai diproduksi secara komersial sekitar 1983.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: