Tempo Sebulan, Polres Lebong Berhasil Ungkap 5 Kasus Kriminal

Konferensi pers kasus kriminal yang berhasil diungkap Polres Lebong. -Foto Adrian Roseple-Radar Lebong
LEBONG, radarlebong.disway.id - Hanya dalam tempo sebulan, Polres Lebong berhasil mengungkap 5 kasus kriminal yang terjadi di Kabupaten Lebong.
Dari lima kasus ini, polisi mengamankan 9 orang tersangka , salah satunya adalah residivis.
Kapolres Lebong, AKBP. Awilzan, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Lebong, Iptu Alexander, SE mengungkapkan 5 kasus ini diantaranya 3 kasus pencurian dengan pemberatan (curat), kasus judi togel online, 1 kasus persetubuhan anak dibawah umur.
"Dari 9 tersangka yang sudah kita amankan, satu diantaranya merupakan residivis," katanya.
Dijelaskannya, 3 tersangka dari kasus curat yang sudah diamankan pihaknya, diantaranya adalah MS (18) warga Kecamatan Bingin Kuning, PI (19) dan AA (21) warga Kecamatan Lebong Tengah.
BACA JUGA:Astaga, Ibu Muda Nekat Jadi Bandar Togel
"Tersangka PI merupakan residivis yang sebelumnya pernah dihukum dengan kasus yang sama. 3 tersangka curat ini kita jerat dengan pasal 363 pasal KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun penjara," lanjutnya.
Kemudian, dari kasus judi togel online pihaknya mengamankan 3 orang tersangka masing-masing Me (39) warga Desa Semelako Atas yang diketahui merupakan bandar togel. Kemudian Ra (58) dan Yu (51) warga Desa Kampung Muara Aman yang diketahui merupakan kaki bandar Me.
"Ra berperan sebagai pencari pemasang togel, Yu sebagai penerima rekapan togel dan Me sebagai Bandar. 3 tersangka ini kita jerat dengan pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara," terangnya.
Selanjutnya, kasus persetubuhan anak dibawah umur dengan tersangka HS (35) warga Kecamatan Bingin Kuning. Pelaku diduga sudah 4 kali menyetubuhi anak dibawah umur di Cafe Sehu di Desa Semelako Kecamatan Lebong Tengah.
"Saat ini korban sudah ditangani Unit PPA. Tersangka dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar," singkatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: