Alhamdulillah, Pemkab Lebong Tanggung Biaya Pengobatan Penderita Tumor Ganas
LEBONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong akan menanggung biaya pengobatan Saryati (42) warga Desa Ketenong Jaya Kecamatan Pinang Belapis yang sudah 3 tahun mengidap penyakit tumor ganas di bagian perutnya.
"Laporannya sudah kita terima dari Puskesmas setempat, dan kita (pemerintah, red) akan menanggung biaya pengobatan (operasi, red) terhadap ibu Saryati ini. Saat ini kita juga sedang mempercepat proses pembuatan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk beliau ini. Mudah-mudahan per 1 Desember nanti, kartunya sudah bisa digunakan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman, SKM, M.Si. Baca Juga :Nestapa Saryati, 3 Tahun Mengidap Tumor Ganas di Perut Berharap Sembuh, Kumpulkan Uang dari Kerja Serabutan
Menurutnya, keluarga tidak perlu risau lagi mengenai biaya pengobatan ibu Saryati ini. Disamping akan menanggung biaya pengobatan, Pemkab Lebong juga akan memfasilitasi ambulance gratis yang akan mengantarnya ke rumah sakit rujukan.
"Tadi (kemarin, red) tim Yankes juga sudah turun ke lapangan menemui ibu Saryati. Kami menyarankan agar pihak keluarga bisa mengurus Bantuan Sosial (Bansos) untuk orang sakit di Dinas PMDSos, sehingga bisa membantu meringankan kebutuhan selama mendampingi yang bersangkutan saat menjalani proses pengobatan nanti," terangnya.
Karis (56) suami dari Saryati ini menceritakan tumor yang dialami istrinya awalnya hanya berupa benjolan kecil di bagian perut. Saat itu, ia dan istrinya tidak terlalu menghiraukan benjolan itu karena menganggap benjolan biasa. Namun, lama-kelamaan benjolan yang ada di perut istrinya ini semakin membesar dan mulai membuat keluarganya cemas.
"Kita sudah pernah pergi ke rumah sakit untuk mengetahui benjolan apa yang dialami istri saya ini. Setelah diperiksa oleh dokter, diketahui jika istri saya mengidap tumor ganas di perut," ungkapnya.
Karis pun mengajak istrinya pulang ke rumah sembari memikirkan cara untuk mengobati penyakit tumor ganas di perut. Namun apa daya, Karis dan Saryati yang hanya berprofesi sebagai pekerja serabutan ini akhirnya hanya bisa pasrah karena tidak memiliki uang untuk mengobati tumor ganas yang membuat perut istrinya semakin membesar.
"Belakangan ini istri saya terus mengeluhkan rasa sakit di bagian perutnya, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena untuk pengobatan medis ke rumah sakit membutuhkan biaya yang sangat besar. Dan kami hanya mampu berobat ke bidan desa dan menjalani pengobatan tradisional saja," terangnya. (wlk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: