RADARLEBONG.ID- Tak ada satupun orang yang bisa luput dari risiko kanker payudara, tidak peduli anda pria maupun wanita, punya payudara atau tidak.
Bila tidak ingin dihantui oleh resiko penyakit tersebut, cara untuk menghindarinya sangatlah beragam.
Yang jelas menurut sebuah studi baru, salah satunya adalah menghindari junk food. Namun yang ditekankan peneliti studi ini adalah konsumsi junk food pada remaja perempuan.
Sebab peneliti menemukan kaitan yang kuat antara asupan lemak yang tinggi selama masa puber dengan kecepatan perkembangan sel-sel kanker.
BACA JUGA:Atasi Darah Tinggi Dengan Mengaktifkan Saraf di Leher
Sebelum tumornya muncul, terjadi perubahan pada payudara, di antaranya peningkatan pertumbuhan sel serta perubahan sel-sel imun.
Dan ini berlanjut hingga orang yang bersangkutan beranjak dewasa, yang berakibat pada munculnya tahap awal kanker payudara.
Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan remaja perempuan yang konsumsi lemaknya tinggi memiliki penanda gen pada tumor mereka yang erat kaitannya dengan jenis kanker payudara paling akut.
"Ini sangat signifikan, karena meskipun kankernya muncul dari mutasi acak, penanda gennya mengindikasikan adanya kanker payudara basal, yang menunjukkan kuatnya pengaruh pola makan terhadap keberadaan kanker ini," kata peneliti Profesor Sandra Haslam, seperti dilansir Health2fit
"Kanker ini secara alami lebih agresif dari kanker payudara biasa dan biasanya terjadi pada wanita dengan usia lebih muda.
Penting untuk dicatat, karena percobaan kami tidak melibatkan faktor penambahan berat badan dari konsumsi lemak tinggi, temuan ini menjadi relevan bagi segmen populasi yang lebih luas, bukan hanya berlaku bagi yang kelebihan berat badan saja," kata peneliti lain Profesor Richard Schwartz.
Dengan kata lain studi ini menunjukkan bahwa pemicu kankernya adalah lemak itu sendiri, bukannya berat badan orang yang mengkonsumsinya.
Peneliti juga percaya lemak, dalam hal ini lemak jenuh dari hewani, masih berbahaya meskipun porsinya kecil.
"Secara keseluruhan studi kami mengindikasikan menghindari konsumsi lemak jenis ini secara berlebihan mungkin bisa mengurangi risiko perkembangan kanker payudara seseorang.
Apalagi tidak ada bukti jika menghindari pola makan ini berbahaya bagi tubuh, maka melakukannya tentu sah-sah saja," pungkas Profesor Schwartz.