Pada lansia, anemia akibat defisiensi zat besi dapat menjadi masalah kesehatan serius yang menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan berkurangnya fungsi kognitif.
Konsumsi daging dapat membantu mencegah anemia dengan menyediakan zat besi heme, bentuk zat besi yang lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan zat besi non-heme yang ditemukan dalam sumber nabati.
Meskipun manfaat konsumsi daging bagi lansia sangat jelas, penting untuk menekankan perlunya keseimbangan dalam pola makan.
Konsumsi daging yang berlebihan, terutama daging merah dan olahan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker. Oleh karena itu, lansia disarankan untuk memilih daging yang rendah lemak dan menggabungkan konsumsi daging dengan sumber protein lain seperti ikan, telur, dan kacang-kacangan.
Secara keseluruhan, konsumsi daging dalam jumlah yang tepat dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan lansia, terutama dalam pencegahan osteoporosis dan anemia.
Namun, seperti semua aspek diet, keseimbangan dan variasi adalah kunci untuk memastikan manfaat maksimal tanpa menimbulkan risiko kesehatan lainnya.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi yang spesifik, daging dapat menjadi bagian penting dari diet sehat yang mendukung kualitas hidup yang baik di usia lanjut.