- Kelelahan dan Lemas : Kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan remaja merasa lelah dan lemas bahkan setelah istirahat yang cukup.
- Kulit Pucat : Kulit dan selaput lendir yang pucat adalah tanda karakteristik dari anemia.
- Sesak Napas : Kurangnya suplai oksigen ke paru-paru dapat menyebabkan sesak napas saat beraktivitas.
- Detak Jantung Cepat : Jantung berusaha untuk mengatasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat, sehingga detak jantung menjadi lebih cepat dari biasanya.
- Pusing dan Sakit Kepala : Anemia dapat menyebabkan pengurangan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.
- Gangguan Konsentrasi dan Kognitif : Remaja dengan anemia mungkin mengalami kesulitan konsentrasi dan belajar di sekolah.
Anemia remaja dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup, termasuk :
- Pengaruh pada Pertumbuhan dan Perkembangan : Kekurangan zat besi dan nutrisi lainnya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja.
- Penurunan Kinerja Akademis : Anemia dapat mempengaruhi konsentrasi dan daya ingat, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja akademis.
- Kurang Energi dan Produktivitas : Kelelahan dan lemas akibat anemia dapat mengurangi energi dan produktivitas remaja dalam beraktivitas sehari-hari.
- Gangguan Mood dan Kesejahteraan Emosional : Anemia dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati dan gangguan kesejahteraan emosional.