RADARLEBONG.ID- Anemia atau kekurangan darah adalah kondisi medis yang ditandai oleh kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang lebih rendah dari nilai normal.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Kekurangan hemoglobin dapat menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke jaringan dan organ tubuh.
Masalah anemia bukan hanya berlaku pada kelompok usia tertentu, tetapi juga mempengaruhi remaja yang sedang berada di fase pertumbuhan dan perkembangan penting.
BACA JUGA:Rekomendasi Aroma Parfum Yang Cocok Untuk Iklim Tropis, Tak Bikin Pusing
Artikel ini akan membahas mengenai anemia pada remaja, termasuk penyebab, gejala, dampak, serta upaya penanganan dan pencegahannya. Anemia pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
- Kekurangan Zat Besi : Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum anemia pada remaja. Zat besi diperlukan dalam produksi hemoglobin.
Remaja yang mengalami masa pertumbuhan cepat dan perubahan hormon membutuhkan lebih banyak zat besi untuk mendukung produksi sel darah merah.
- Kekurangan Vitamin B12 dan Asam Folat : Vitamin B12 dan asam folat diperlukan untuk produksi sel darah merah.
Kekurangan vitamin B12 atau asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, di mana sel darah merah menjadi besar dan tidak berfungsi dengan baik.
- Gangguan pada Kelenjar Tiroid : Gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.
- Perdarahan Menstruasi : Remaja perempuan yang mengalami menstruasi dengan perdarahan berat berisiko mengalami anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan.
- Pola Makan yang Tidak Sehat : Pola makan yang tidak seimbang atau tidak mengandung nutrisi penting juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi atau vitamin yang berkontribusi pada anemia.
Anemia dapat memiliki beragam gejala, dan gejala ini bisa berbeda pada setiap individu.
Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada remaja dengan anemia meliputi :