RADARLEBONG.ID- Penyakit jantung, penyebab kematian utama di dunia, dikaitkan dengan stres kronis, yang dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan peradangan.
Hal ini karena stres mengaktifkan respons “lawan-atau-lari” tubuh, melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Meskipun respons ini dapat bermanfaat dalam jangka waktu singkat, stres kronis membuat tubuh selalu berada dalam kondisi siaga tinggi, sehingga menimbulkan efek buruk pada kesehatan jantung.
Dilansir dari express, Dr TS Kler, Ketua dan HOD di BLK-Max Heart and Vascular Institute di BLK Max Super Speciality Hospital mengatakan stres jangka panjang berkontribusi terhadap penyakit jantung melalui beberapa mekanisme.
BACA JUGA:Simak Tips Mencegah dan Mengatasi Stretch Mark
Hal ini dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, menyebabkan kerusakan arteri.
Stres juga dikaitkan dengan perilaku tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan buruk, yang semakin memperburuk risiko penyakit jantung.
Selain itu, stres kronis dapat menyebabkan peradangan dan ketidakseimbangan kadar kolesterol darah, yang keduanya diketahui merupakan penyebab masalah kardiovaskular.
Berikut tips mencegah dan mengelola stres
BACA JUGA:Waspadai Parfum Bisa Picu Iritasi Saat Terpapar Matahari
1. Meditasi
Praktik mindfulness dan meditasi semakin populer karena dampaknya yang besar terhadap pengurangan stres.
Teknik-teknik ini melibatkan pemusatan perhatian pada momen saat ini dan menumbuhkan kesadaran pikiran dan perasaan yang tidak menghakimi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kewaspadaan dan latihan meditasi secara teratur dapat menurunkan kadar kortisol, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Teknik seperti latihan pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, dan imajinasi terbimbing bisa sangat efektif.