Kurangnya produksi hemoglobin akan menyebabkan pasokan oksigen dalam darah berkurang, yang menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Kurangnya asupan oksigen menyebabkan penderita penyakit ini mudah merasa lelah, lemas, dan sesak napas.
Sedangkan pada ibu hamil, kondisi ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, hingga kematian ibu dan anak.
Selain karena faktor kebiasaan, gemar makan es batu juga dapat menjadi tanda seseorang menderita anemia defisiensi besi.
Ada teori yang menyatakah bahwa mengonsumsi es batu dapat meningkatkan pasokan darah ke otak,
sehingga gejala anemia yang dirasakan penderitanya berkurang.
tulah sebabnya, banyak orang dengan anemia jenis ini gemar mengonsumsi es batu, baik secara sadar maupun tidak.
Jika Anda sering makan es batu dan mengalami gejala anemia defisiensi besi,
seperti kuku mudah rapuh, mulut kering, kulit pucat, dan pembengkakan pada lidah, segera periksakan diri ke dokter.
Namun hal ini tidak bisa Anda jadikan pedoman jika orang yang sering mengkonsumsi es batu merupakan tanda penderita anemia difisiensi besi.
Ini tidak bisa menjadi tolak ukurnya untuk memastikan kondisi penyakit seperti ini sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter.(*)