Sosok Harimau 'NIK, STABIK' Bagi Orang Rejang Bengkulu

Selasa 26-09-2023,10:58 WIB
Reporter : Redaksi Radar Lebong
Editor : Redaksi Radar Lebong

Tentunya, perkataan tersebut tentu masih ingat jika akan membuang hajat kecil di dalam hutan dengan mengatakan" nek, numpang kencing yo", Nek ini jelas adalah Harimau!

Bak sinetron, ternyata 7 manusia harimau ternyata memang benar adanya bagi Suku Rejang yang konon bersemayam di tempat tertentu, seperti:

-Sebie Tikis, bersemayam di Suban

-Sebie Bitan, bersemayam di Suban

-Sebie Teet, bersemayam di Suban

-Sebie Kemang, bersemayam di Lubuk Ubar

-Sebie Kumbang Dikarmayang, bersemayam di Gunung Bungkuk

-Sebie Bujang Tunggal, bersemayam di Kesambe Lama dan Gunung Kaba

-Sebie Pengeran Dalam, bersemayam di Bukit Hitam

Ke Tujuh harimau ini merupakan akuan-akuan (pelindung) penting dalam masyarakat Rejang, yang bisa dipanggil pada saat tertentu. 

Harus dipahami, walaupun masyarakat tradisional rejang juga mengenal harimau jadi-jadian atau harimau manusia atau cindaku, namun ini dalam tulisan oleh penulis merupakan harimau sejati.

Tentunya, meski sosok harimau tersebut merupakan harimau sejati, namun tetap tak luput dari perburuan dan pembunuhan terhadap harimau.

Yangmana, tentunya, harimau bukan binatang yang disembah. Kesakralan harimau yang kemudian menjadi totem, hanyalah karena pandangan matanya, kesaktian dan kekuatan yang ada pada harimau tersebut.

Harimau tidak di sucikan raganya, hanay saja karena sifat esensial pada harimau yang menjadikannya subyek mitis.

Walaupun tidak melindunhi tubuh harimau, namun dengan sisi mitisnya, harimau pun mampu memiliki tempat khusus dalam masyarakat Rejang, yang masih dapat melindungi harimau-harimau dari usaha perburuan.

Dengan pandangan ini juga, masyarakat Rejang secara tidak langsung ikut serta dalam upaya penyelamatan dan pelestarian Harimau Sumatera yang populasinya akan terus menerus berkurang.(*)

Kategori :