RADARLEBONG.ID - Pulau Sumatera diketahui menjadi salahsatu habitat hidup Harimau Sumatera yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Dilansir dari wikipedia, Hewan buas inipun termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah atau critically endagered dalam daftar merah spesies terancam yang dirilius Lembaga Konservasi Dunia IUCN.
Yangmana, populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Pegunungan Bukit Barisan zaman sejarah taman-taman nasional di Sumatera jaman pra sejarah.
Tercatat, 66 ekor harimau sumatera terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.
Nah, itu mengenai cerita singkat soal harimau.
Bagi orang rejang bengkulu, sosok harimau pun bukanlah hal tabu dan konon malah menjadi sosok yang sangat hidup berdampingan dengan masyarakat.
Dimana, sebuah kisah menceritan mengenai, aku punya seorang tua angkat yang berkebun di wilayan Bengkulu Tengah saat ini. Dia memang sudah uzur, sekitar 80 an, namun masih begitu sehat dan kuat.
Dia sendiri yang mengolah kebun yang cukup luas itu pula jauh dari desa.
Aku dan beberapa kawan sering bermalam di kebunnya. Apalagi, jika pohon-pohon durian di kebunnya itu tengah berbuah, bisa sampai beberapa malam kami di sana, begadang untuk memunguti durian-durian yang jatuh tengah-tengah malam, sungguh menyenangkan.
BACA JUGA:Bukan Hanya Story! Ini Asal Usul Bukit Sarang Macan Provinsi Bengkulu
Benar-benar" dapat durian runtuh".
Namun, ternyata lebih dari durian, bagiku sendiri yang paling menyenangkan, karena uwak itu punya khazanah cerita-cerita rakyat yang sangat luas.
Dia juga termasuk orang pintar yang sering diminta bantu masyarakat sekitar hingga keluar Bengkulu Tengah.
Dikisahkan, dia pernah diminta tolong untuk mengobati seseorang di desa PJ, masih dalam wilayah Bengkulu Tengah. Jarak ke PJ dari kebun dia yang berada dalam wilayah desa KS cukup jauh.