Nyi Ratu Kidul Minta Tumbal di Pantai Panjang Bengkulu

Rabu 03-05-2023,13:31 WIB

RADARLEBONG.ID - Pantai Panjang Bengkulu kembali menelan korban. Pelancong asal Palembang terseret ganasnya arus, 2 Mei 2023, sekitar pukul 07.30 WIB.

Empat orang diantaranya meninggal dunia. Sementara satu orang lagi, sampai tengah hari tanggal 3 Mei 2023  belum ditemukan tim SAR. Kemungkinan ditemukan dalam kondisi selamat semakin menipis.

Musibah itu hanya berselang sebulan dengan kejadian tenggelamnya bocah kembar Raffa dan Rafi pada 8 April 2023.

Kejadian demi kejadian serupa sudah sering kali. Setiap tahun ada saja yang menjadi korban. Pernah menimpa serombongan mahasiswa Universitas Bengkulu. Ada juga turis asing asal Rusia dan Inggris yang jadi korban dan sejumlah kasus lainnya.

BACA JUGA:Bocah 6,5 Tahun Tewas Tenggelam Saat Mandi di Danau Jiwo Lebong

BACA JUGA:Diduga Tenggelam, Santri Ponpes Darunnajah 6 Belum Ditemukan

Pemerintah daerah dan pihak kepolisian sudah melakukan berbagai langkah antisipasi. Diantaranya memasang sejumlah merk dengan tulisan besar-besar, "Dilarang Mandi, Berbahaya" yang disertai gambar tengkorak.

Tapi tetap saja, musibah tenggelam yang berulang. Kearifan timur mengaitkan dengan berbagai cerita mistis. Mengingat mayoritas korban selalu warga pendatang, pengunjung atau pelancong yang bukan warga asli Bengkulu.

Ada yang mengaitkan dengan penguasa laut selatan Nyi Ratu Kidul. Konon, wilayah Laut Bengkulu termasuk dalam kekuasaan Ratu Kidul. Setiap tahun, sang penguasa laut akan meminta tumbal nyawa yang bukan dari keturunan Bengkulu.

Sedikit warga sekitar menghubungkan dengan keberadaan Putri Gading Cempaka. Bukan terkait tumbal. Berdasarkan  berbagai cerita dari mulut ke mulut, berhubungan dengan  tempat pemandian Putri Bengkulu yang cantik jelita itu. Wallahu 'alam.

BACA JUGA:Bocah Tes yang Tewas Tenggelam, Murni Kecelakaan

BACA JUGA:Bukan Mitos, Tapi ini Nyata, di Bogor Ada Kampung Janda dan Kampung Siri

Sementara itu, alasan ilmiah dan paling logis mengapa sering sekali kejadian pengunjung tewas terseret arus dan tenggelam di Pantai Panjang, disampaikan pakar  Kelautan Universitas Bengkulu (Unib), Ari Anggoro seperti dilansir harianrakyatbengkulu.bacakoran.co.  

Menurut Ari,  arus Rip Current lah yang menjadi penyebab. Arus Rip Curent disebabkan adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya arus balik dengan kecepatan tinggi setelah ombak menerjang ke pantai.

Kecepatan arus Rip Current bisa mencapai 2 meter lebih per detik. Bervariasi tergantung pada kondisi gelombang, pasang surut, dan bentuk pantai. Ditambah struktur pantai karang dengan jurang dan lembah. Sehingga tentu saja sangat berbahaya bagi pengunjung yang mandi-mandi di pantai tersebut.

Kembali ke cerita mistis tadi. Mengapa warga Bengkulu jarang yang menjadi korban? Jawabnya karena warga sudah tahu kondisi alam yang berbahaya itu. Mereka menghindari mandi-mandi di Pantai Panjang.

Kalaupun terpaksa untuk memancing, menjaring atau melempar jala, mereka akan berhati-hati dan memilih lokasi yang berisiko paling kecil.

Khusus untuk mandi-mandi, ada pantai lain di Bengkulu yang aman. Namanya Pantai Jakat. Silakan kalau mau mencobanya guys. (**)

Kategori :