Saya sendiri travel rute Lebong - Bengkulu. Bukan hanya rute Lebong-Bengkulu saja, yang kesulitan cari penumpang, namun travel rute Lebong-curup juga sulit dapatkan penumpang.
BACA JUGA:Ratusan Unit Kendaraan di Lebong Bayar Pajak, Terbanyak Roda Dua, Berikut Besarannya
Yang pastinya, semenjak ada Damri, kami jadi kesulitan mendapatkan penumpang dan efeknya untuk memenuhi
kebutuhan hidup jadi berkurang," ungkapnya yang biasa beroperasi mangkal di loket Pasar Muara Aman.
Menurutnya, kehadiran bus Damri itu dinilai tidak berpihak kepada masyarakat. Karena, pemerintah hanya
mementingkan kepentingan golongan tertentu semata serta telah mematikan usaha transportasi umum yang telah
BACA JUGA:Bengkulu Belum Bisa Terapkan Kendaraan Listrik
BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak Kendaraan Terbukti 'Tokcer', Ribuan Kendaraan di Lebong Bayar Pajak
lama beroperasi di wilayah tersebut.
"Terlebih hadirnya bus DAMRI ini, juga banyak langganan kami yang memilih pada bus tersebut. Ya kalau begini
terus, bagaimana kami bisa menghidupi keluarga kami," keluhnya.
Senada juga, disampaikan oleh supir travel lainnya yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengaku, sejak hadirnya bus damri saat ini untuk mencari dua sampai tiga penumpang sangatlah susah.
Belum lagi bahan bakar yang saat ini mengalami kenaikan, sehingga untuk menutup operasional saja ia terkadang
harus mengalahkan kebutuhan pribadi.