LEBONG, RADARLEBONG.ID - Hingga saat ini masih ada ratusan anak di Kabupaten Lebong yang mengalami stunting. Hal ini terungkap dalam Kunker Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah, ke Kabupaten Lebong kemarin (6/12).
Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd, menyampaikan di Kabupaten Lebong saat ini terdapat 228 anak yang mengalami stunting. Dari angka itu, baru 12 anak yang sudah memiliki orang tua asuh.
"Sisanya masih ada 216 orang anak yang belum memiliki orang tua asuh. Kami berharap kepada kepala-kepala OPD, agar menjadi orang tua asuh bagi anak yang mengalami stunting ini," kata Wabup.
Wabup juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Ketua TPPS serta pihak BKKBN. Kunjungan ini, menjadi dukungan dari Pemprov Bengkulu dalam upaya penanganan angka stunting di Kabupaten Lebong.
"Saya juga meminta agar instansi terkait melakukan terobosan untuk menanggulangi kemiskinan dan angka stunting di Lebong," harapnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua TPPS Provinsi Bengkulu, H. Rosjonsyah juga mengukuhkan bapak asuh dan bunda asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting di Kabupaten Lebong. Termasuk juga mengukuhkan duta Gendre se-Kabupaten Lebong.
"Anak-anak yang mengalami stunting ini, patut diberikan mendapatkan BPJS, agar pelayanan kesehatan bagi mereka bisa terlayani dengan maksimal. Sehingga generasi emas Kabupaten Lebong ini tetap dapat tumbuh dengan sehat di masa depan," singkatnya. Berdasarkan laporan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) periode Februari hingga Oktober 2022, angka stunting di Kabupaten Lebong mencapai 23,3 persen. BACA JUGA:Angka Stunting di Lebong Lebih Tinggi dari Standart WHO, Target Tahun Depan Bisa Menurun Persentase angka stunting ini ternyata lebih tinggi ketimbang standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni kurang dari 20 persen. Target penurunan angka stunting ini, lanjutnya, sesuai dengan instruksi Presiden RI yang meminta setiap daerah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. 189 balita yang menderita stunting ini, tersebar di 12 kecamatan dalam Kabupaten Lebong. Terbanyak, kasus stunting ini dialami balita dengan kondisi tinggi badan tidak sesuai dengan umur, sedangkan penyebabnya ialah kekurangan gizi. Untuk mencapai target penurunan angka stunting menjadi 19 persen tahun 2023 mendatang, Dinkes bersama DP3APPKB Lebong memastikan akan terus berupaya dengan membentuk tim percepatan penurunan stunting dengan fokus kepada 20 desa dan kelurahan yang menjadi lokus stunting tahun 2022.