Cara Mengatasi ASI Seret Dari Pakar Laktasi

Cara Mengatasi ASI Seret Dari Pakar Laktasi

Cara Mengatasi ASI Seret -tangkapan layar-

RADARLEBONG.ID - Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bayi. Sayangnya, tak semua Bunda memiliki kesempatan untuk mendapatkan ASI yang berlimpah.

Produksi ASI seret kerap dialami oleh sebagian wanita. Bagi sebagian ibu menyusui, ASI tidak bisa langsung keluar usai melahirkan.

Setelah itu, produksi ASI juga bisa terus tersendat dan sulit keluar. Hal ini tentunya bisa membuat Bunda khawatir, ya? 

Sebelum panik untuk mencari solusi, Bunda terlebih dahulu perlu mengetahui penyebab ASI seret. 

BACA JUGA:Cara Bayar BPJS Kesehatan Pakai M-Banking BRI

Sebab, ada berbagai faktor yang menyebabkan air susu ibu sulit keluar. 

Dilansir dari laman HaiBunda, Apabila Bunda melahirkan dalam keadaan sehat, Bunda harus segera melakukan beberapa hal untuk memicu proses keluarnya ASI.

Enam jam pertama merupakan periode yang disebut sebagai golden time. Momen ini seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk Bunda belajar menyusui bayi.

"Apakah ibunya punya penyakit bawaan seperti diabetes saat hamil. Lalu kemudian obesitas pada ibu hamil, atau masalah hormonal. Bisa juga yang namanya hipoplasia payudara, ada masalah di sel produksi ASI. Itu harus benar-benar diperiksa," tutur konselor laktasi dr. Sarah Audia

Bayi yang terlahir sehat harus segera disusui setelah dipindahkan ke kamar perawatan bersama ibunya. Tidak hanya diantar ke kamar Bunda, di situlah Bunda belajar bagaimana cara memegang bayi, memposisikan bayi, hingga mendapat perlekatan yang bagus.

"Ketika bayi dan ibunya stabil, bisa dilakukan rawat gabung. Ibu bisa minta diajarkan cara menyusu untuk yang pertama kalinya. Ibu mungkin tidak bisa langsung duduk karena pasca caesar, jadi bisa coba posisi sideline. Bayinya juga ikutan miring bersama ibunya," ujarnya.

Meski begitu, tak semua bayi dapat mendapatkan ASI dalam proses inisiasi menyusui dini (IMD). Beberapa bayi yang kurang beruntung, harus menjalani perawatan di ruang NICU karena kondisi kesehatan yang belum stabil.

Nah, Bunda tetap harus merangsang ASI keluar agar tidak menyebabkannya seret di kemudian hari. Meski tidak bisa memberikan ASI secara langsung (DBF), Bunda dapat melakukan rangsangan terhadap payudara sendiri.

"Setidaknya ibu bisa mencoba mengeluarkan ASI. Itu di awal memang cuma akan keluar 3-5 ml, hanya beberapa tetes sedikit banget. ASI pertama juga tidak bisa dikeluarkan pakai breast pump. Awalnya pakai tangan dulu. Setiap nakes juga bisa mengajarkan caranya dengan memakai spuit," ucapnya.

Apabila tidak merangsang ASI untuk segera keluar, hal ini dapat menyebabkan ASI sulit keluar di kemudian hari. Selain itu, bayi juga bisa mengalami kondisi kuning karena kekurangan kolostrum.

"Kolostrum itu memiliki zat pencahar, dan zat itu yang membantu pengeluaran pigmen kuning atau bilirubin lewat saluran pencernaan. Kalau tidak, dia bisa ikut ke aliran darah dan mengalami peningkatan kadar bilirubin. Itu penyebab bayi kuning, ibu bisa makin stres, ASI jadi sulit keluar," kata dr Sarah.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: