Konsumsi Tiotropium Untuk Obati Penyakit Paru Kronis, Lalu Bagaimana Efek Sampingnya
Konsumsi Tiotropium Untuk Obati Penyakit Paru Kronis-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.ID- Penyakit paru obstruktif kronis atau biasa disingkat dengan PPOK merupakan masalah kesehatan kronis yang terjadi karena paru-paru mengalami peradangan dalam jangka waktu lama.
Kondisi ini dapat mengakibatkan penderitanya sulit untuk bernapas.
Penyakit paru obstruktif kronis atau biasa disingkat dengan PPOK merupakan masalah kesehatan kronis yang terjadi karena paru-paru mengalami peradangan dalam jangka waktu lama.
Kondisi ini dapat mengakibatkan penderitanya sulit untuk bernapas.
BACA JUGA:Stop Kebiasaan Tidur di Dekat HP, Ternyata Berbahaya Bagi kesehatan
Untuk saat ini banyak orang memilih pengobatan dengan tiotropium untuk mengatasi penyakit paru obstruktif kronis.
Obat tiotropium menjadi segelintir obat yang dapat mengobati PPOK ketika sedang kambuh.
Obat ini berbentuk tabung berisikan angin, cairan, dan serbuk yang mengandung obat tiotropium, sehingga cara penggunaannya dihisap melalui mulut.
Umumnya penggunaan obat ini tidak lebih dari 3 hari atau lebih dari 21 hari,
sebanyak 2 sekali sehari dan tidak disarankan lebih dari itu dalam 24 jam.
Tiotropium merupakan obat untuk mengontrol dan mencegah kambuhnya gejala penyempitan saluran pernapasan (bronkospasme) akibat penyakit paru obstruksi kronis atau PPOK.
Perlu diketahui bahwa obat ini tidak dapat digunakan untuk meredakan serangan bronkospasme yang terjadi tiba-tiba.
Tiotropium merupakan bronkodilator golongan antikolinergik. Obat ini bekerja melemaskan otot saluran pernapasan.
Dengan begitu saluran pernapasan dapat melebar dan udara dapat mengalir dengan lebih lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: