Risiko Kanker Serviks dan Hubungan Seksual: Menyikapi Bergonta-ganti Pasangan dan Penanganan Efektif

Risiko Kanker Serviks dan Hubungan Seksual: Menyikapi Bergonta-ganti Pasangan dan Penanganan Efektif

Risiko Kanker Serviks dan Hubungan Seksual: Menyikapi Bergonta-ganti Pasangan dan Penanganan Efektif-foto :pixabay-

RADARLEBONG.ID - Kanker serviks adalah kondisi yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).

Terdapat dua jenis HPV dengan risiko tinggi yang dapat menjadi pemicu utama kanker serviks.

Penting untuk diingat bahwa vaksin HPV sangat dianjurkan, terutama bagi perempuan yang belum pernah terlibat dalam hubungan seksual.

Untuk mendeteksi dini potensi kanker serviks, pemeriksaan Pap Smear menjadi langkah yang sangat krusial.

BACA JUGA:Wanita dan Kanker Serviks: Penyebab, Gejala, dan Tahapan Kesehatan Reproduksi

Disarankan untuk melakukan pap smear setiap tahun dengan opsi konvensional (setahun sekali) atau Liquid-Based Cytology (LBC) yang dapat dilakukan setiap lima tahun sekali.

Program skrining ditingkatkan untuk mencapai perempuan yang mungkin sulit dijangkau, memberikan akses yang lebih luas bagi deteksi dini.

Resiko terkena kanker serviks berkaitan erat dengan aktivitas seksual.

Meskipun HPV hanya ditularkan melalui hubungan seksual, risiko meningkat bagi mereka yang memiliki bergonta-ganti pasangan atau memiliki beberapa pasangan seksual.

BACA JUGA:Deteksi Dini Kanker Serviks: Pentingnya Pap Smear dan Asam Asetat dalam Pencegahan

Namun demikian, penting untuk dipahami bahwa meskipun hanya memiliki satu pasangan seksual, perempuan tetap memiliki risiko tertentu terkena kanker serviks.

Dalam konteks ini, pentingnya deteksi dini menggunakan pap smear menjadi lebih menonjol.

Deteksi dini tidak hanya membantu dalam penanganan lebih cepat, tetapi juga memungkinkan upaya pencegahan lebih efektif.

Perjalanan penyakit dari infeksi HPV ke kanker serviks memang memakan waktu lama, sekitar 8-10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: