Polres Lebong Siaga Anarkis, Simulasi Amankan Pemilu 2024

Polres Lebong Siaga Anarkis, Simulasi Amankan Pemilu 2024

Polres Lebong Siaga Anarkis, Simulasi Amankan Pemilu 2024--(dok/rl)

RADARLEBONG.ID - Polres Lebong menggelar simulasi pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Pendopo Rumah Dinas Bupati Lebong, Selasa (24/10/2023).

Simulasi ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan anarkis atau konflik sosial yang mungkin timbul selama pelaksanaan Pemilu.

Pada simulasi tersebut, Polres Lebong memperkirakan adanya aksi anarkis dari pendukung pasangan calon (paslon) yang merasa dirugikan oleh hasil pemungutan suara.

Aksi anarkis tersebut disimulasikan dengan sejumlah massa yang melempari kantor KPU Kabupaten Lebong dengan batu dan petasan.

Untuk menghadapi aksi itu, Polres Lebong mengerahkan sejumlah personel dari satuan Samapta, Dalmas, dan Negosiator.

BACA JUGA:Nihil Tenaga Kerja Asing (TKA) di Lebong Sejak 2020, Disnakertrans Minta Masyarakat Aktif Mengawasi

Personel berhasil membubarkan massa dengan menggunakan mobil water canon dan gas air mata.

Kapolres Lebong, AKBP Awilzan SIK, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan langkah antisipatif untuk memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Lebong berjalan aman, tertib, dan lancar.

"Simulasi ini adalah salah satu langkah antisipatif kami dalam menghadapi tindakan anarkis atau konflik selama pelaksanaan Pemilu tahun 2024," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, Sispam TPS mencakup pengamanan dan pengawalan mulai dari distribusi logistik, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga pengawalan kotak suara ke Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

BACA JUGA:Karhutla Mengintai: 12 Hektare Lahan Hangus di 9 Peristiwa Terpisah di Kabupaten Lebong

Polres Lebong juga akan melakukan patroli oleh personil satuan samapta untuk memantau TPS di wilayah hukum mereka serta menangani aksi anarkis atau protes masyarakat terhadap hasil resmi penghitungan suara oleh KKPS.

"Kami melakukan simulasi agar seluruh anggota yang bertugas dapat bertindak efektif jika terjadi protes atau demonstrasi," tambahnya.

Kapolres melanjutkan, Sispam Kota bermula dari informasi intelijen bahwa ada rencana unjuk rasa dari pendukung pasangan calon (paslon) yang merasa dirugikan dan ingin menyampaikan keluhan mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: