Wow! Ribuan Perempuan Usia Subur di Lebong Terbanyak Gunakan Suntik KB

Wow! Ribuan Perempuan Usia Subur di Lebong Terbanyak Gunakan Suntik KB

Tampak petugas pelayanan KB Lebong Tengah saat meberikan pelayanan kepada warga. -foto : carles/raleb.id-

RADARLEBONG.ID - Tampaknya alat kontrasepsi jenis KB suntik paling banyak diminati dari pada alat kontrasepsi KB lainnya.

Buktinya ada ribuan atau sekitar 70 persen perempuan usia subur yang ada di wilayah kecamatan Lebong Tengah lebih memilih menggunakan KB suntik. Hal ini dibenarkan Koordinator Penyuluh KB Lebong Tengah, Yusepa kepada Radar Lebong Selasa (22/8) kemarin. 

"Iya, rata-rata perempuan usia subur di kecamatan Lebong Tengah memilih alat KB suntik untuk menahan masa kehamilan," kata Yusepa. 

Menurutnya, tingginya perempuan yang memilih alat kontrasepsi KB suntik ini, karena mereka menilai penggunaannya lebih gampang atau lebih praktis di banding dengan alat KB lainnya. 

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Salurkan 187 Bingkisan dan Anugerah Satyalancana Karya Satya

BACA JUGA:Alat Suntik KB hingga Obat Demam Terbanyak Limbah Medis Dibuang Sembarangan

"KB suntik ini hanya dilakukan setiap 3 bulan sekali, sehingga mereka (perempuan,red) lebih banyak menggunakan KB suntik lantaran lebih praktis," terangnya. 

Lebih jauh, untuk perempuan yang menggunakan KB Pil 10 persen, kemudian Inpland 15 persen, serta Ayudi dan Kondom 5 persen. Menurutnya, masih sedikitnya perempuan yang menggunakan KB implan, karena warga menilai jarak kehamilannya terlalu lebih jahu mancapai 3 tahun. 

"Sejauh ini, kesadaran masyarakat menggunakan KB sudah cukup baik. Untuk lebih memudahkan masyarakat, BKKBN terus meningkatkan pelayanan KB," ujarnya. 

Yusepa menambahkan, bahwa dengan adanya program KB dapat menjadi salah satu upaya untuk menangani terjadi kasus stunting, sebab jangka waktu kelahiran anak dapat diatur atau terencana.

"Ber-KB juga merupakan upaya menurunkan angka stunting, karena dengan KB jarak kehamilan akan terencana. Ke depanm diharapkan masyarakat khususnya perempuan bisa lebih meningkatkan kesdaran untuk ikut program KB mengatur jarak kehamilan," demikian Yusepa. (arp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: