2022, DBD Tembus 70 Kasus, 2 Meninggal Dunia

2022, DBD Tembus 70 Kasus, 2 Meninggal Dunia

Fogging: Tempo 1 tahun, terdapat 124 kasus DBD, dengan puncak kasus terjadi di Bulan Januari.-Foto Dokumentasi Radar Lebong-Radar Lebong

LEBONG, RADARLEBONG.DISWAY.ID  - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, tercatat sudah ada sebanyak 70 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang masyarakat Lebong. 

Dari jumlah itu, 2 kasus diantaranya Meninggal Dunia yang terjadi pada Januari dan Februari lalu. 

"Benar, 70 kasus DBD ini sesuai yang di laporkan 13 Puskesmas, sejak bulan Januari hingga Juli. 2 kasus diantaranya meninggal dunia," kata Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM melalui Koordinator Penyakit Menular, Elva Susanti Nasution, SKM.

Dirincikannya, 70 kasus ini diantaranya pada Januari ada sebanyak 16 kasus, Februari 9 kasus, Maret 9 kasus, April 14 kasus, Mei 7 kasus, Juni 7 kasus, dan Juli 8 kasus. 

Dijelaskannya, upaya paling efektif untuk melakukan pencegahan penyakit DBD, yakni dengan aktif menggalakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) membersihkan lingkungan dan 3M Plus. Untuk itu, pihaknya mengimbau seluruh pemerintah desa dalam wilayah kerja Puskesmas Kota Baru untuk dapat mengajak masyarakat di desa masing-masing supaya aktif melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.

BACA JUGA:Lelang Jabatan Pemkab Lebong Masih Sepi Peminat, Pejabat Masih Malu-Malu

"PSN dan 3M Plus adalah upaya efektif dalam mencegah penyakit DBD. Karena fogging tidak memutus mata rantai DBD, namun hanya membunuh nyamuk dewasa," lanjutnya.

Pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya pencegahan, dengan secara rutin menginstruksi seluruh Puskesmas melakukan sosialisasi berkeliling desa-desa meminta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu juga membagikan abate, baik abate cair maupun bubuk untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.

"Kami mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat Lebong untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Karena itu penting untuk mencegah penyakit DBD, termasuk berbagai penyakit lain yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat," demikian Elva. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: