Pertalite Dijatah 24 Ton Per Hari, Diklaim Aman, Tapi Harga Naik 2 Kali Lipat
Harga BBM Terbaru, Perubahan dan Daftar Harga Hari Ini di Seluruh SPBU-Foto Adrian Roseple-Foto Adrian Roseple
LEBONG, RADARLEBONG.DISWAY.ID - Meski Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dijatah sebanyak 24 ton per hari, namun antrian kendaraan sejak sebulan terakhir masih tampak mengular hingga ke depan Hotel Pangeran di Kabupaten Lebong.
Meski demikian, warga diimbau untuk tidak panik sebab kebutuhan BBM di Lebong dipastikan aman dan mencukupi untuk masyarakat.
"Kami (Disperindagkop, red) sudah berkoordinasi dengan pihak SPBU, dipastikan jika stok BBM jenis pertalite ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setiap hari," kata Plt. Kepala Disperindagkop dan UKM Lebong, Iwan Jang Jaya, SE.
Dari koordinasi yang sudah dilakukan pihaknya ini, stok BBM jenis pertalite untuk Kabupaten Lebong dijatah sebanyak 24 ton per hari. Jumlah ini, dipastikan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Stok BBM sangat aman, tapi memang ada antrian kendaraan yang cukup panjang. Ini karena adanya kepanikan pasca adanya kebijakan pembelian BBM harus menggunakan aplikasi," jelasnya.
BACA JUGA:Jangan Salah, Beli BBM Pertalite dan Solar MyPertamina Hanya Untuk Mobil
Dirinya juga memastikan akan terus melakukan pengawasan terhadap oknum-oknum yang sengaja menimbun BBM untuk memperoleh keuntungan pribadi. Apalagi, saat ini pembelian BBM di SPBU tidak lagi melayani pembelian dengan menggunakan jerigen.
"Salah satu penyebab yang membuat antrian BBM menggular di SPBU Lebong karena tidak lagi melayani pembelian dengan jerigen, sehingga antrian kendaraan menjadi sangat panjang. Dan ini tetap kita awasi," ujarnya.
Pihaknya juga sudah meminta pengelola SPBU untuk tidak melayani kendaraan yang mengantri sudah lebih dari satu kali. Hal ini untuk mengindari terjadinya penimbunan BBM di Kabupaten Lebong.
"Satu kendaran cukup satu kali mengisi, jangan sampai mengantri lebih dari satu kali. Jika ada yang melakukan demikian, patut diduga jika hal itu dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi (menimbun, red)," pungkasnya.
Sementara itu, disisi lain sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Muara Aman, lantaran antrian kendaraan yang mengular lebih dari sepekan terakhir.
Hal tersebut menjadi alasan bagi pengecer dengan menjual Harga BBM Pertalite Subsidi hingga naik 2 kali lipat dari harga normal Rp Rp 7.650 per liter di SPBU menjadi Rp 12 ribu/liter di tingkat pengecer.
Harga tersebut dari pantauan Radar Lebong untuk wilayah Kecamatan Amen dan Lebong Utara.
Salah satu pedagang eceran yang namanya tak mau disebut mengaku terpaksa menjual mahal pertalite. Pasalnya ia mendapatkan BBM subsidi tersebut dari penggunjal minyak dengan harga Rp 9 ribu per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: