69 Tahun HUT BI, BI Berperan Penting Stabilkan Ekonomi

69 Tahun HUT BI, BI Berperan Penting Stabilkan Ekonomi

Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief-Foto Ist-Foto Ist

JAKARTA, radarlebong.disway.id - 5 Juli menjadi hari penting bagi rakyat Indonesia. Karena, Negara Republik Indonesia di 69 tahun yang lalu, mendirikan bank sentral dan mengeluarkan undang-undang darurat tentang berdirinya Bank Negara Indonesa (BNI)

Tentunya, semangat bangsa untuk merdeka dengan mendirikan bank sentral usai Belanda merebut bank-bank yang ada di masa Jepang merupakan semangat yang harus terus dipertahankan. 

Sehingga, di 69 tahun HUT Bank Indonesia (BI) tahun 2022 ini.

Senator Muda Indonesia  Hj Riri Damayanti John Latief optimis, Bank Indonesia akan terus memberikan kontribusi dalam menstabilkan ekonomi negara meski di tengah gejolak geopolitik global yang pengendaliannya di luar kewenangan bank sentral tersebut.

BACA JUGA:DBD Meningkat, Galakkan Pencegahan PSN

"Saya lihat sendiri semangat untuk terus bekerja secara maksimal mendorong stabilitas eknomi bangsa ketika bersilaturahmi di Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu. Bank Indonesia sangat berkontribusi dalam mendorong digitalisasi bank-bank di Bengkulu," kata Hj Riri Damayanti John Latief. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia inipun menuturkan  semangat bangsa ini untuk merdeka dengan mendirikan bank sentral sendiri setelah Belanda merebut bank-bank yang ada pada masa Jepang pasca kemerdekaan adalah semangat yang harus dilestarikan.

"Sejak saat itu Bank Indonesia senantiasa berkontribusi mendukung perkembangan perekonomian bangsa ini. Saya sendiri sering berkolaborasi dengan Bank Indonesia. Banyak inspirasi yang saya dapatkan. Dirgahayu Bank Indonesia ke-69, sukses selalu," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (5/7/2022).

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, ia memiliki ekspektasi Bank Indonesia dapat terus mengawal pembangunan industri perbankan syariah yang terus berkembang seiring meningkatnya kegairahan agama di tengah-tengah rakyat.

BACA JUGA:Darurat PMK , Lebong Usul Bantuan Vaksin PMK ke Provinsi

"Industri perbankan syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang, karena memang negeri ini berpenduduk mayoritas muslim dan kegairahan beragama di tengah-tengah masyarakat terus merekah. Upaya ekstra diperlukan agar daya saing perbankan syariah mengungguli bank konvensional," ujar Hj Riri Damayanti John Latief, Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini.

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menambahkan, tantangan lainnya adalah bagaimana kebijakan Bank Indonesia dapat merespon implikasi ekonomi yang ditimbulkan dari perubahan iklim mengingat risiko besar yang akan ditimbulkannya.

"Indonesia perlu lebih banyak pembiayaan untuk mensukseskan gerakan ekonomi hijau seiring tuntutan keberlanjutan lingkungan di berbagai sektor. Pembangunan harus sejalan dengan upaya mitigasi terhadap perubahan iklim," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: