Pemdes Muning Agung Launching Desa Wisata
LEBONG SAKTI - Potensi pengembangan wisata Air Terjun dan pemandian di desa Muning Agung Kecamatan Lebong Sakti, semakin serius dilakukan. Bahkan, jika tidak ada halangan, di tahun 2022 ini, pemerintah desa merencanakan launching desa wisata. Kades Muning Agung, Putra Tegor menyebut, bahwa untuk mencapai lokasi air terjun, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat atupun roda dua dari jalan masuk tepat di depan kantor kecamatan Lebong Sakti, yang tempat parkirnya sudah disiapkan oleh pihaknya. "Kalau lancar, kita rencanakan, pada saat idul fitri 2022 ini, wisata air terjun kita ini sudah bisa dibuka dan didatangi wisatawan," kata Kades. Bupati Kopli Resmikan Seblat Ulu Jadi Desa Wisata Selain itu, lanjutnya usaha-usaha yang telah pihaknya lakukan, adalah membangun jalan lingkungan menuju ke lokasi tempat parkir kendaraan pengunjung sepanjang lebih kurang 160 meter. Selain itu, di awal tahun 2022 ini, pihaknya akan melanjutkan pembangunan kolam buatan di sekeliling lokasi air terjun. "Jadi kita melihat bahwa potensi wisata air terjun ini hanya mengandalkan spot foto-foto saja. Untuk itulah kita berinisiatif membuat kolan buatan di bawah air terjun, yang nantinya bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berenang ataupun sekedar berendam," jelas Tegor. Dilanjutkannya, bahwa tinggi air kolam itu sendiri ditaksir mencapai lebih kurang 3 meter, itupun jika terisi penuh. Sebabnya, itu dinilai dari tinggi dinding pasangan setinggi 3 meter yang telah pihaknya selesaikan di akhir tahun 2021 lalu. "Kalau ini nantinya pengembagan wisata berjalan mulus, saya optimis wisata kita ini dapat menjadi salah satu Icon wisata di Kecamatan Lebong Sakti ini," harap Tegor. Sementara itu, Camat Lebong Sakti, Sabirin, SSos menyebut, bahwa dirinya mengapresiasi pengembangan desa wisata yang ada di wilayah kerjanya tersebut. Namun, menurutnya, sebelum benar-benar dilaunching wisata air terjun tersebut, pengelolanya harus benar-benar sudah terlebih dahulu ditetapkan. "Apakah pengelolanya adalah Pokdarwis (kelompok sadar wisata,red) ataukah BUMDes (badan usaha milik desa,red). Sebab menurut kita, itu penting demi lancarnya pengelolaan wisata sampai nantinya pendapatan yang didapat dari wisata itu," terangnya. Disamping itu, tambahnya, pendapatan desa akan bertambah, bukan saja untuk desa, namun bagi masyarakat sekitar lokasi juga akan dapat merasakan dampaknya, mulai dari membuka jajanan dan lainnya di sekitar lokasi. "Ini bisa kita sebut sebagai langkah desa untuk menuju desa mandiri. Tinggal lagi, bagaimana langkah desa dari segi pengelolaan wisata nantinya," pungkasnya. (pry)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: