Pantangan Tahun Baru Imlek, Salahsatunya Dilarang Bersih Rumah

Pantangan Tahun Baru Imlek, Salahsatunya Dilarang Bersih Rumah

BENGKULU UTARA, RadarLebong.com - Merayakan Tahun Baru Imlek, sejumlah umat etnis china yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, mengadakan kegiatan kerohanian di Vihara Karuna Phala di desa Rama AGung Kecamatan Arga Makmur Bengkulu Utara. Diketahui, giat perayaan tahun baru imlek ini, merupakan kali kedua dirayakan oleh etnis china yang ada di Bengkulu Utara. Yang mana, perayaannya digelar kebaktian yang dilaksanakan secara sederhana. Menariknya, dalam perayaan tahun baru imlek ini, etni china dilarang membersihkan rumah. Hal ini diakui oleh Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Bengkulu Utara Swandyati. "Iya, dalam merayakan tahun baru Imlek ini, terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh kami khususnya etnis china. Salah satunya, kami dilarang bersih bersih rumah, karena ini dipercaya dapat membuang rezeki. Biasanya, semua kegiatan bersih bersih atau mencuci pakaian tidak dilakukan di hari Imlek ini, tapi akan dilakukan pada keesokan harinya," ujar Swandyati. Ia pun lebih jauh menjelaskan, tidak hanya bersih bersih rumah saja pantangan dalam tahun baru imlek ini. Umat Etnis China juga percaya pantangan lain, yakni tidak boleh memotong dan mencuci rambut, hal tersebut dipercaya akan mencuci keberkahan yang diterima di hari imlek ini. Kemudian, larangan lainnya juga tidak boleh makan bubur, ini dipercaya bubur merupakan santapan yang disajikan untuk orang sakit, sehingga ini juga menjadi pantangan. "Yang pasti, kami etnis china dalam merayakan hari imlek ini, akan menghias dan mendekorasi rumah dengan berbagai pernak dan pernik berwarna merah. Warna merah ini dipercaya, sebagai warna keberuntungan dan diyakini dapat mengusir roh jahat. Masih banyak pantangan lainnya, yang tidak boleh dilakukan oleh etnis cina saat perayaan imlek. Namun hal tersebut, sifatnya merupakan kepercayaan turun temurun yang memiliki makna kebaikan bagi setiap orang yang merayakannya," jelas Swandyati. Sementara itu, Pembina Nudha Kanwil Kemenag Bengkulu Wrlan, mengatakan. Dalam kebaktian perayaan imlek ini, terdapat 5 persembahan kepada Buddha. Mulai dari Dupa, lilin, Air, bunga dan buah. Yang mana, semua itu memiliki makna masing-masing. "Ibadah menyambut tahun baru Imlek ini, kami mempercayai 5 persembahan kepada Buddha. Harapan kami, kedepan, kami dapat diberikan kesehatan dan rezeki untuk semua umat," singkatnya. Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Pembina Sangha Wilayah Sumatera Selatan, Bhante Bhadra Gaga mengaku. Momen kebaktian perayaan imlek ini, menjadi momen yang spesial. Karena, dinilai sangat jarang seorang bhante menghadiri perayaan imlek. "Meskipun begitu, bagi kami perayaan ini merupakan momen berkumpulnya keluarga dan semua umat dari berbagai golongan. Ini, sebagai wujud kekeluargaan dan kebersamaan antar umat Budha. Apalagi, diketahui umat Budha di Vihara Karuna Phala Arga Makmur ini, mayoritas bukan keturunan chinese," bebernya. Pantauan di lapangan, suasana ibadah pada kedua  Vihara Karuna Phala Kecamatan Arga Makmur, semua jemaat vihara begitu khusyuk memanjatkan doa kepada tuhan yang maha esa. Sembari melaksanakan rangkaian kegiatan keagamaan yang di gelar. Terlihat juga, selain doa bersama umat buddha ini juga bagi bagi angpao bagi anak anak yang belum menikah. (aer)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: