Bercocok tanam di Dalam Pot Hasilkan Anggur Unik, Sawi Tidak Pahit
Rumah imut tidak jadi penghambat untuk bercocok tanam. Podium di lantai 2 juga dapat disihir menjadi tempat bertanam yang nyaman. Rumah asri, hasil panennya juga dapat diproses. BUTTERNUT squash, anggur, sawi, sampai basil berada di kebun podium Lusi Ulinnuha. Semuanya tumbuh subur dalam pot. Tanpa tambahan pupuk atau pestisida kimia. Untuk ia, luas tanah terbatas dan cuaca panas Sidoarjo bukan rintangan buat bercocok tanam. "Karena tidak ada halaman, karena itu dibikin di lantai 2. Singkat dan sejuk, apa lagi cocok sore atau pagi," sambungnya. Lusi menerangkan, ia konsentrasi bercocok tanam tanaman produktif. Awalannya, gagasan itu ada saat ia memerlukan bumbu yang jarang-jarang didapatkan di pasar. "Ingin membuat rendang, kan harus ada daun kunyitnya. Walau sebenarnya, di pasar tidak ada yang jual," tuturnya. Lantas, ia juga memasuki ke tanaman bumbu yang lain seperti basil dan kari. Walau berada di pasaran, harga relatif mahal dan banyaknya kebanyakan untuk sekali masak. Ibu tiga anak itu bercerita, dianya mulai serius mengatur kebunnya semenjak 2 tahun kemarin. Selainnya tanaman bumbu, ia bertanam buah dan sayur. Dari cabe sampai kale. Jambu kancing sampai anggur juga ada. Semua dirawat secara organik alias tanpa pupuk dan pestisida bikinan. "Hasilnya kerasa. Sawi hijaunya tidak sepahit jika membeli. Berbau kubis yang unik tidak menusuk sekali," tuturnya. Lusi dan keluarga juga kerap melahap langsung hasil panen yang diambil dari kebun. Nach, untuk memberikan dukungan bertanam organik, ia membuat "ekosistem" mini di kebunnya. Selainnya bermacam tanaman sayur, buah, dan rempah, ia menyisipkan beberapa tanaman bunga. Salah satunya, ada mawar dan krokot. Lusi menjelaskan, tanaman berbunga menarik polinator atau serangga yang menolong penyerbukan. "Kebenaran, di kebun ada banyak tanaman yang perlu ditolong penyerbukannya. Misalnya, labu botol dan buah seperti anggur dan jambu," sambungnya. Kupu-kupu dan lebah juga teratur mengunjungi kebun podium Lusi. Karena ada satu kebun dengan tanaman lain, buah hasil dari penyerbukan alami itu punyai rasa unik. Saat panen anggur beberapa lalu, ia sempat mencecap rasa jeruk yang kebenaran tumbuh di kebunnya. Wanita yang kerap share panduan di account Instagram kebun balkon mini itu mengatakan, bercocok tanam dalam pot tidak cuman ringkas buat pemilik tempat sempit. Tanaman juga menjadi lebih gampang dipindahkan-pindah. "Apa lagi, jika baru menyemai sayur baru. Jika rupanya tidak pas di panas, tinggal digeser ke arah tempat teduh dan kebalikannya," tutur Lusi. (jawapos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: