RADARLEBONG.ID - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu penyakit infeksi paling mematikan di dunia, dan kemudahan bakteri mycobacterium tuberculosis berkembang dalam tubuh membuatnya semakin sulit dikendalikan.
Meski tidak semua orang yang terinfeksi akan jatuh sakit, berbagai kondisi tertentu dapat memperbesar peluang bakteri ini berubah menjadi penyakit aktif.
Beberapa faktor terbukti membuat bakteri TBC lebih mudah berkembang menjadi penyakit aktif.
Dilansir dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), kondisi imun yang menurun, paparan lingkungan, hingga penyakit tertentu sangat menentukan apakah bakteri TBC akan tetap laten atau berkembang menjadi aktif.
Faktor-faktor tersebut tidak hanya terkait kesehatan, tetapi juga situasi sosial dan kebiasaan hidup.
BACA JUGA:United E-Motor Merilis Varian Baru MX-1200 Li, Jarak Tempuh Tembus 180 Km
Faktor TBC dapat dipahami melalui siapa yang paling rentan, di mana bakteri mudah menyebar, kapan kondisi tubuh menurun sehingga infeksi lebih mudah terjadi, serta bagaimana kebiasaan tertentu memperlemah pertahanan tubuh.
Tubuh juga dapat bereaksi berbeda terhadap bakteri ini, tergantung kondisi imunitas dan faktor risiko lain yang menyertainya.
Melihat seluruh faktor tersebut, jelas bahwa risiko TBC bukan hanya persoalan infeksi, tetapi gabungan kondisi kesehatan dan lingkungan.
1. Sistem Imun Melemah
Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti penderita HIV/AIDS, memiliki risiko paling tinggi karena tubuh tidak mampu mengendalikan bakteri laten agar tetap tidak aktif.
Kondisi seperti malnutrisi dan penyakit kronis juga termasuk pemicu lemahnya sistem imun.
2. Diabetes
Diabetes mellitus menjadi salah satu faktor medis yang sering ditemukan pada pasien TBC.
Kadar gula darah tinggi menurunkan respons imun sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak.