LEBONG.RADARLEBONG.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebong menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh satuan pendidikan. Penegasan ini disampaikan menyusul insiden keracunan massal siswa dan guru yang terjadi di beberapa sekolah belum lama ini.
Kasus tersebut sempat menggemparkan masyarakat Lebong. Tercatat 467 siswa dan 3 guru mengalami gejala mual, muntah, serta pusing setelah menyantap makanan dari kegiatan MBG. Seluruh korban sempat dirawat di RSUD Lebong, dan kini telah dinyatakan pulih sepenuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dikbud Lebong Fakhrurrozi, S.Sos, M.Si menyebut kejadian itu menjadi evaluasi penting bagi semua pihak yang terlibat dalam program nasional tersebut. Menurutnya, tujuan utama MBG adalah mendukung pemenuhan gizi siswa agar lebih fokus belajar, bukan menimbulkan risiko kesehatan.
“Kami menegaskan agar setiap sekolah dan penyedia makanan menjalankan program MBG sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Semua bahan makanan wajib melalui pemeriksaan kualitas dan kebersihan sebelum disajikan,” ujar Fakhrurrozi.
BACA JUGA:Keracunan 457 Siswa di Lebong , HMI Desak Mafia MBG Dibongkar
Ia menjelaskan, Dikbud Lebong akan memperkuat koordinasi lintas sektor, melibatkan sekolah, penyedia jasa katering, serta instansi kesehatan daerah. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap tahapan — mulai dari pengadaan bahan pangan hingga distribusi makanan — berjalan sesuai standar keamanan pangan.
Lebih lanjut, Fakhrurrozi menekankan pentingnya sinergi antar-stakeholder. Komunikasi aktif antara sekolah dan dinas terkait dianggap krusial untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
“Program Makan Bergizi Gratis merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesehatan peserta didik. Karena itu, seluruh pihak harus menjaga agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan,” tegasnya.