Adapun beberapa penyakit kulit yang paling sering muncul yakni kutu air, kurap, hingg dermatitis alergi.
4. Demam Berdarah (DBD)
Selanjutnya, penyakit yang biasanya menyerang saat banjit yakni Demam Berdarah (DBD).
Penyakit ini disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Genangan air banjir akan memicu nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, sehingga menyebabkan penyebaran virus semakin tinggi.
5. Leptospirosis
Terakhir, Leptospirosis, penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira interrogans ini juga kerap muncul saat bencana banjir melanda.
Adapun gejala yang ditimbulkan dari infeksi ini biasanya, mual, muntah, hilang nafsu makan, nyeri otot, demam, tubuh menggigil, diare, sakit kepala hingga ruam pada kulit.
Kendati sulit dihindari, masyarakat perlu melakukan upaya pencegahan terhadap deretan penyakit yang rawan muncul saat banjir ini.
Beberapa cara yang bisa dilakukan yakni mengungsi ke lokasi yang layak, menjaga suhu badan tetap hangat, berpakaian bersih dan mengonsumsi asupan nutrisi cukup.
Namun, segera lakukan pemeriksaan kepada petugas medis setempat jika sudah mengalami gejala atau terkena penyakit.
Umumnya, terdapat posko tanggap bencana yang menyediakan hal tersebut saat banjir terjadi.