“Seorang kawan saya ada yang meniru logat Batak saya, persis orang Batak. Padahal saya sudah seperti orang Jawa” kata Raja sambil tertawa ketika menikmati sarapan di sebuah hotel di Banjarmasin.
Namun dalam empat bulan terakhir, Raja sering bicara dengan nada tinggi. Meledak-ledak penuh semangat.
Bahkan, menyuruh dengan nada tinggi. “Sini kau, jangan jauh-jauh. Duduk dekat saya. Dengarkan baik-baik ya, saya bicara” demikian kalimat yang sering diucapkan Raja belakangan ini. Tetapi tidak ada yang merasa sakit hati.
Peserta rapat HPN yang duduk di dekatnya, seperti saya dan Christiana Chelsia Chan kadang-kadang terbawa bicara dengan nada tinggi. Rupanya nada bicaranya itu menular.
“Maaf kawan-kawan suara saya kadang-kadang keras dalam rapat, dengan nada tinggi. Tujuannya hanya untuk kesuksesan acara kita, HPN,” kata Raja Parlindungan Pane yang mengingat kata-kata yang disampaikan saat memimpin rapat HPN belakangan ini.
“Tapi apa hasilnya, kita saksikan sendiri. Alhamdulilah dan segala ucapan syukur dalam semua agama, kita sukses,” kata Raja yang disambut tepuk tangan dan rasa haru para peserta rapat evaluasi pelaksanaan HPN di Banjarmasin di Hotel Aria Barito, Minggu (9/2/2025).
Raja Pane yang didampingi Sekretaris Jendera PWI Pusat Muhammad Iqbal Irsyad dalam rapat malam itu terlihat matanya berkaca-kaca. Ia terharu.
Rapat evaluasi menilai pelaksanaan HPN Kalsel 2025 adalah kesuksesan besar yang patut disyukuri. "Ini adalah sukses seluruh panitia.
Saya salut dengan semua komitmen panitia, baik di Jakarta maupun di Banjarmasin," kata Raja di akhir rapat di hadapan panitia di Banjarmasin. (Catatan M. Nasir). (*)