Selain itu, jahe memiliki senyawa gingerol dan shogaol dengan sifat anti inflamasi.
Kandungan inilah yang dapat mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti mual atau muntah.
3. Menjaga berat badan tetap sehat
Penelitian yang diterbitkan European Journal of Nutrition menunjukkan, jahe dapat memperlancar metabolisme dengan meningkatkan termogenesis, yaitu proses pembakaran lemak tubuh.
Karena itu, konsumsi air jahe saat perut kosong dapat berkontribusi untuk menstabilkan berat badan.
Adapun penelitian lain menemukan, jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang digunakan untuk menstimulasi hormon kenyang dalam tubuh.
Nantinya, hormon inilah yang membuat rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengurangi konsumsi makanan berlebihan.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Sebuah penelitian yang diterbitkan International Journal of Preventive Medicine menemukan, jahe memiliki kandungan antioksidan yang memainkan peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Karena itu, mengonsumsi air jahe dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis seperti diabetes, jantung, dan kanker.
Jahe juga memiliki kandungan sifat anti inflamasi yang dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas.
Studi menunjukkan, ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan melawan virus penyebab penyakit pernapasan.
5. Meningkatkan kesehatan kulit
Jahe mengandung sifat antioksidan, berguna untuk melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dan kerusakan kulit.
Menurut penelitian dalam Journal of Dermatological Science, antioksidan mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV, sehingga kulit tetap terjaga keelastisannya.
Selain itu, jahe juga mengandung sifat anti inflamasi yang dibutuhkan kulit untuk mencegah pertumbuhan jerawat dan iritasi kulit seperti kemerahan atau ruam.