RADARLEBONG.ID- Dalam mewujudkan masyarakat sehat, segalanya dapat dijamin dan disediakan oleh pemerintah.
Namun tidak demikian dengan darah, karena tidak dapat diproduksi oleh pabrik.
Ketersediaan darah semata-mata hanya bergantung pada kesukarelaan warga untuk menyumbangkannya.
Maka rutinlah berbagi darah sebagai pemberian terbaik dari yang kita miliki. Aksi kemanusiaan itu dapat menyelamatkan nyawa orang lain, sementara bagi pendonor memperoleh bonus tubuh bertambah sehat.
BACA JUGA:Cara Pengobatan Kanker Payudara Hingga Kiat Menghindari Perundungan
Rumah sakit, tenaga medis, peralatan kesehatan, dan obat-obatan serta segala fasilitas kesehatan lainnya dapat disediakan pemerintah untuk memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Hanya satu yang tidak dapat dijamin ketersediaannya, yaitu darah manusia. Padahal berbagai kondisi emergensi membutuhkan transfusi darah untuk menyelamatkan hidup pasien.
Tapi, ketersediaan darah di bank darah atau palang merah sering kali mengalami pasang surut karena mengandalkan kerelaan para pendonor.
Kemajuan teknologi bidang kesehatan telah mampu menciptakan beberapa organ tubuh tiruan, yang mampu berfungsi meski tentu saja tidak sebaik organ asli ciptaan Yang Maha Kuasa.
Sedangkan darah manusia, hingga saat ini belum dapat diproduksi oleh teknologi.
Berbagai penelitian dan uji coba telah banyak dilakukan, selain prosesnya teramat kompleks hasilnya juga belum cukup meyakinkan.
Sehingga upaya menyelamatkan jiwa manusia dengan jalan transfusi darah, sangat bergantung pada sumbangan darah manusia lain. Pantas saja jika donor darah sering disebut sebagai aksi kemanusiaan.
Data menunjukkan bahwa setiap tahun, ribuan orang meninggal dunia akibat kekurangan darah.
Berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia WHO, jumlah ketersediaan darah ideal adalah 2 persen dari jumlah penduduk, maka untuk Indonesia dibutuhkan sekitar 5,2 juta kantong darah per tahun.
Namun pada peringatan Hari Donor Darah Sedunia Juni lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dari kebutuhan 5,2 juta kantong darah tersebut baru terpenuhi sekitar empat juta kantong sehingga masih kurang satu juta kantong.