Namun, untuk ibu yang kekurangan berat badan sebelum hamil disarankan untuk menambah berat badan hingga 18 kg.
- Gunakan pelembab
Serupa dengan omega-3, pelembab juga berfungsi menjaga kulit tetap kenyal. Selain itu, pelembab juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal ketika kulit mengalami peregangan.
Hal ini didukung penelitian oleh Ebru Ersoy dan rekan-rekannya yang berjudul ‘Is it possible to prevent striae gravidarum?’ yang menemukan bahwa pelembab dapat membantu mencegah munculnya stretch mark.
- Hindari merokok
Hal ini karena merokok dapat mengurangi aliran darah ke kulit, yang menyebabkan kulit kekurangan oksigen – yang berguna untuk menjaga kesehatan kulit.
Selain itu, aktivitas merokok juga melepaskan radikal bebas yang dapat merusak serat kolagen dan elastin pada kulit.
Namun, jika stretch mark sudah terlanjur muncul, lakukan beberapa hal berikut untuk mengurangi atau menghilangkannya:
1. Gunakan pelembab
Tidak hanya digunakan untuk mencegah, pelembab juga dapat digunakan untuk mengatasi stretch mark. Pelembab yang mengandung asam hialuronat dapat membantu menghidrasi kulit yang mungkin bermanfaat untuk menyamarkan stretch mark.
2. Retinoid topikal
Retinoid topikal adalah obat berbasis vitamin A yang dapat mendorong pertumbuhan sel kulit baru. Retinoid topikal juga dapat membantu mengatasi stretch mark dengan meningkatkan kadar kolagen di kulit.
Namun penting untuk diketahui, bahwa produk ini harus digunakan dengan hati-hati dan dibawah pengawasan medis.
3. Lakukan pemijatan Memijat kulit bagian stretch mark dengan lembut menggunakan pelembab atau minyak dapat memperlancar aliran darah.
Memijatnya dengan menggunakan minyak zaitun atau minyak almond juga dapat meningkatkan hidrasi kulit.
4. Eksfoliasi (Pengelupasan) Eksfoliasi yang benar dapat membantu menghilangkan sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit, yang dapat membantu mengatasi stretch mark. Namun, penting untuk tidak melakukan eksfoliasi secara berlebihan karena dapat berisiko membuat kulit menjadi terlalu kering.