"Masih terlalu dini pada saat ini untuk menyatakan ini sebagai obat HIV," tuturnya.
Diperkirakan transplantasi sumsum tulang awalnya mampu memberikan proteksi dari infeksi seperti pengobatan anti-retroviral.
Transplantasi juga menyingkirkan sumsum tulang tersisa yang menyimpan virus.
Namun Dr Henrich memperingatkan bahwa virus tersebut dapat masih bersembunyi di dalam jaringan otak atau saluran pencernaan.