RADARLEBONG.ID- Pestisida adalah zat kimia dan bahan lain yang digunakan untuk memberantas atau mengendalikan hama pada tanaman. Namun, jika tidak digunakan dengan tepat, paparan pestisida pada manusia justru bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, mulai dari iritasi kulit, gangguan reproduksi, hingga kanker.
Pestisida terdiri dari beragam jenis. Ada insektisida yang bertujuan untuk memberantas serangga, fungisida untuk membasmi jamur, herbisida untuk membasmi tumbuhan pengganggu (gulma), dan rodentisida untuk mengatasi hewan pengerat.
Jenis-jenis pestisida tersebut paling umum digunakan untuk membasmi hama pertanian di sawah atau ladang. Namun, tidak hanya itu, pestisida juga bisa ditemukan pada sejumlah produk rumah tangga, seperti racun untuk membasmi tikus, kecoa, nyamuk, atau kutu hewan peliharaan.
Dalam studi berbasis populasi dan nasional, mereka meneliti penggunaan pestisida pertanian di seluruh wilayah bersamaan dengan kejadian kanker dan menemukan bahwa dampak pestisida pada tingkat kanker mungkin menyamai dampak merokok.
BACA JUGA:5 Tips Solo Traveling Bagi Pemula Agar Aman dan Menyenangkan
Karena pestisida jarang digunakan secara terpisah, sulit untuk menentukan satu penyebab tunggal. Meskipun beberapa pestisida mungkin lebih sering dibahas terkait dengan kanker, kombinasi beberapa pestisida yang sering menimbulkan dampak.
Pestisida mengandung bahan kimia yang beracun. Sifat racun ini tak hanya untuk hama dan penyakit, tapi juga manusia.
Biro Penelitian Statistik Amerika Serikat menyatakan bahwa petani yang menggunakan pestisida kimia memiliki risiko terpapar penyakit kanker lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja industri lainnya. Beberapa jenis kanker, seperti kanker kulit, kanker prostat, leukemia, kanker hati, kanker otak, kanker lambung dan kanker bibir.
Paparan senyawa kimia berbahaya tidak hanya dirasakan langsung oleh para petani. Warga di sekitar lahan pertanian pun berpotensi besar dapat terkena kanker serupa.
Air dan produk pertanian yang banyak dikonsumsi oleh warga di sekitar lingkungan pertanian telah terkontaminasi dengan pestisida dan bahan kimia pertanian lainnya. Residu pestisida juga mencemari udara di sekitar lahan pertanian.
Hal ini tentu secara tidak langsung dapat terhirup oleh warga meski tidak terlibat langsung dalam kegiatan pertanian. Bahkan, residu pestisida dapat menempel di dalam ruangan.
Pestisida alami aman untuk lingkungan. Pestisida ini mudah terurai di alam sehingga residu yang dihasilkan dapat hilang dengan cepat. Tetapi pada penerapannya, penggunaan pestisida alami tetap harus dibawah pengawasan.
Disarankan pengaplikasian pestisida alami harus sesegera mungkin ketika selesai dibuat karena pestisida alami tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Pembuatan pestisida alami ini dapat menggunakan tumbuhan atau mikroorganisme. Tanaman yang dapat dijadikan bahan pembuat pestisida, antara lain bawang putih, pandan, kemangi, cabe rawit, tembakau, kunyit, kenikir, daun mimba, serai, dan lengkuas.
Namun, penggunaan jenis tanaman harus disesuaikan dengan hama yang menyerang agar lebih efektif. Misalnya, hama wereng bisa menggunakan ramuan campuran daun sirsak, bawang putih dan rimpang.(*)