3. Investasi menurun
Investor akan cenderung mengurangi nilai investasi mereka kepada produk-produk berisiko tinggi seperti saham. Mereka akan khawatir harga-harga saham di Wall Street yang anjlok juga akan berpengaruh terhadap harga di Indonesia.
Sebelumnya hal ini sudah terbukti dalam penawaran saham GOTO yang ikut anjlok akibat anjloknya nilai saham di Amerika Serikat.
4. Kenaikan harga barang impor
Dalam situasi seperti ini, barang-barang impor akan menjadi lebih mahal bagi konsumen di Indonesia. Hal ini terjadi karena untuk membeli barang impor, kita harus menggunakan rupiah yang melemah terhadap dollar.
Sebagai akibatnya biaya produksi untuk barang-barang yang bergantung pada impor akan meningkat, dan produsen akan cenderung menaikkan harga jual mereka.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat Indonesia dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara.(*)