RADARLEBONG.ID-Di era digital yang penuh dengan koneksi online, tak jarang muncul berbagai modus penipuan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meraup keuntungan.
Salah satu yang kian marak adalah Love Scamming, atau penipuan berkedok cinta, yang menargetkan korban melalui platform online seperti media sosial, aplikasi kencan, dan situs web.
Love Scamming biasanya dilakukan dengan pelaku menciptakan identitas palsu yang menarik dan meyakinkan.
Mereka menggunakan foto profil menawan, biodata yang sempurna, dan cerita hidup yang menyentuh hati untuk menarik perhatian korban.
BACA JUGA:Heboh di Indonesia, Ternyata Begini Bentuk dan Manfaat Tanaman Kratom
Pelaku kemudian membangun hubungan emosional dengan korban dengan menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan bahkan janji-janji manis tentang masa depan bersama.
Setelah korban terbuai dan menjalin hubungan emosional dengan pelaku, barulah modus penipuan dimulai.
Pelaku akan mulai membuat berbagai alasan untuk meminta uang atau informasi pribadi dari korban.
Alasan yang sering digunakan antara lain:
BACA JUGA:Panduan Lengkap Cara Cek NIK KTP Terdaftar Kartu Prakerja
Keadaan darurat: Pelaku mengaku mengalami situasi darurat seperti kecelakaan, penyakit keluarga, atau masalah keuangan yang mendesak dan membutuhkan bantuan finansial dari korban.
Biaya perjalanan: Pelaku ingin bertemu dengan korban secara langsung, namun terhalang oleh biaya perjalanan yang mahal. Mereka akan meminta korban untuk menanggung biaya tersebut.
Investasi: Pelaku menawarkan peluang investasi yang menggiurkan dengan keuntungan tinggi, namun membutuhkan modal awal dari korban.
Hadiah: Pelaku ingin memberikan hadiah istimewa kepada korban, namun terkendala biaya pengiriman atau bea cukai. Mereka akan meminta korban untuk membayar biaya tersebut.
Korban yang telah terikat secara emosional dengan pelaku, umumnya akan mudah tergoda untuk membantu dan memenuhi permintaan mereka.