RADARLEBONG.ID-Kratom dan kecubung, dua tanaman herbal yang sering disalahartikan memiliki kemiripan.
Faktanya, kedua tanaman ini memiliki perbedaan signifikan dalam bentuk, efek, dan penggunaannya.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan mendasar antara kratom dan kecubung, membuka tabir di balik efek dan legalitasnya.
1. Bentuk dan Penggunaan: Daun Ajaib vs Bunga Terompet yang Berbahaya
BACA JUGA:Cara Benar Menjaga Miss V Pada Perempuan Sebelum Menikah Agar Sehat
Kratom, dengan nama latin Mitragyna speciosa, termasuk dalam keluarga kopi (Rubiaceae). Tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 4-16 meter.
Bagian daunnya yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, diklaim memiliki khasiat untuk berbagai penyakit, seperti kecanduan opioid, penghilang rasa sakit, dan mengatasi kecemasan.
Konsumsi kratom umumnya dalam bentuk bubuk, diseduh sebagai teh, atau dikemas dalam kapsul.
Berbeda dengan kratom, kecubung (Datura metel L) memiliki ciri khas bunga berbentuk terompet. Awalnya, tanaman ini digunakan sebagai obat sakit gigi dan asma.
BACA JUGA:Hindari Konsumsi Makanan Ini Bersama Daging Kambing untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan
Namun, sisi lain dari kecubung terungkap, yaitu kandungan metil kristalin yang menghasilkan efek relaksasi pada otot lurik.
Hal ini membuka celah penyalahgunaan kecubung sebagai zat pembius, bahkan dikenal dengan sebutan "devil trumpet" di beberapa negara.
2. Efek dan Kegunaan: Stimulasi vs Anestesi dan Relaksasi Otot
Kratom bekerja dengan menstimulasi reseptor otak seperti morfin, namun efek sampingnya jauh lebih ringan.
Di beberapa wilayah Asia Tenggara, kratom dikategorikan sebagai tanaman psikoaktif yang digunakan sebagai jamu dan ramuan medis tradisional.