LEBONG, RADARLEBONG.ID - Penutupan jalan Curup-Lebong akibat perbaikan jalan amblas di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, berimbas pada harga sayur mayur di Pasar Rakyat Lebong.
Sejak 3 hari terakhir, harga sejumlah sayur mayur melonjak.
Kepala UPTD Pasar Rakyat Lebong, Heni Natalia, SE, menjelaskan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh terhambatnya distribusi sayur mayur dari Rejang Lebong, yang menjadi pemasok utama di Pasar Rakyat Lebong.
Penutupan jalan Lebong-Rejang Lebong memaksa para pedagang sayur mencari jalur alternatif melalui Bengkulu Utara, yang mengakibatkan melonjaknya biaya angkutan.
BACA JUGA:Jalan Lebong-Rejang Lebong Kembali Dibuka, Kendaraan Besar Diminta Lewat Jalur Alternatif
"Kenaikan harga sayur bukan karena barang langkah, tetapi karena besarnya biaya angkutan yang harus ditanggung pedagang," ujar Heni.
Beberapa jenis sayur yang mengalami kenaikan harga antara lain tomat, sawi, buncis, dan kol.
Tomat yang biasanya dijual Rp 10.000 per kilogram naik menjadi Rp 15.000, buncis dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000, sawi dari Rp 8.000 menjadi Rp 12.000, dan kol dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000.
Heni menambahkan bahwa harga bahan pokok dan penting lainnya seperti daging sapi, kerbau, ayam, ikan, telur, cabai, dan beras masih terpantau stabil.
BACA JUGA:Kenali 4 Negara Termiskin di Dunia Tahun 2024, Apakah Indonesia Termasuk?
Diharapkan dengan dibukanya kembali jalan Curup-Lebong, harga sayur mayur di Pasar Rakyat Lebong dapat segera kembali stabil dan kebutuhan masyarakat Lebong dapat terpenuhi dengan baik.
Dampak Penutupan Jalan:
Kenaikan harga sayur mayur: Tomat, sawi, buncis, dan kol mengalami kenaikan harga signifikan.
Melonjaknya biaya angkutan: Pedagang sayur terpaksa mencari jalur alternatif melalui Bengkulu Utara, yang mengakibatkan tingginya biaya angkutan.
Pasokan sayur mayur terhambat: Penutupan jalan Curup-Lebong menghambat distribusi sayur mayur dari Rejang Lebong, pemasok utama di Pasar Rakyat Lebong.