RADARLEBONG.ID - Banjir bandang Sungai Ketahun yang terjadi pada 16 April 2024 lalu,
telah membawa dampak kerusakan parah pada ruas jalan Provinsi Bengkulu yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Rejang Lebong.
Kondisi ini dikhawatirkan akan mengisolasi Kabupaten Lebong, dan mengganggu roda perekonomian masyarakat setempat.
Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Lebong Rinto Putra Cahyo, S.Kep., mendesak agar Pemerintah Provinsi Bengkulu segera mengambil langkah perbaikan.
BACA JUGA:Solidaritas Masyarakat Peduli Bencana Banjir di Lebong Menggema!
Rinto menjelaskan bahwa kerusakan jalan tersebut telah mencapai titik kritis, dan jika dibiarkan berlarut, dikhawatirkan akan semakin parah dan putus total.
"Jalan ini merupakan jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Rejang Lebong.
Jika putus, maka akses keluar masuk ke Kabupaten Lebong akan terhambat, dan ini akan berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat." terang Rinto.
Lebih lanjut, Rinto menuturkan bahwa kerusakan jalan tersebut tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga menghambat proses distribusi barang dan jasa.
BACA JUGA:Bantuan Kemanusian Peduli Banjir Bandang Lebong Terus Mengalir, Alhamdulillah!
Hal ini dikhawatirkan akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok, dan memperparah kondisi ekonomi masyarakat yang sudah terdampak pandemi COVID-19.
Menyadari urgensi masalah ini, Rinto berencana untuk segera menyurati Gubernur dan DPRD Provinsi Bengkulu.
Ia berharap agar pemerintah provinsi dapat segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
"Kami harapkan Pemprov Bengkulu dapat segera turun tangan untuk memperbaiki jalan ini," tegas Rinto. "Jangan sampai jalan ini putus, dan mengisolasi Kabupaten Lebong."
Sementara itu, Bupati Lebong Kopli Ansori, S.Sos., juga telah meminta perhatian Gubernur Bengkulu dan Presiden untuk membantu perbaikan jalan tersebut.